Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pendaki Asal Jakarta Tewas di Gunung Gede Pangrango

Kompas.com - 31/12/2016, 20:57 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Seorang pendaki asal Jakarta, Wiaw Nam Hartono (35) ditemukan tewas di Lembah Gunung Gede Pangrango kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Cibodas, Kabupaten Cianjur, Sabtu (31/12/2016). Korban diketahui tidak terdata saat melakukan pendakian.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Suyatno Sukandar menyebutkan, pendaki tersebut masuk secara sembunyi-sembunyi tanpa memberitahu kepada petugas jaga.

"Dia (korban) ini berniat melakukan pendakian sendiri dan tidak melalui jalur resmi (ilegal). Musibah ini sebetulnya bisa dihindari ketika pendaki terlebih dahulu melapor dan tentunya petugas akan melarang karena cuaca tidak memungkinkan pendakian," jelas Suyatno, Sabtu (31/12/2016).

Suyatno menambahkan, kawasan TNGGP melarang aktivitas pendakian pada saat malam Tahun Baru 2017. Hal ini mengingat Gunung Gede Pangrango akan ditutup selama tiga bulan.

Menurut dia, pada periode Desember hingga Maret, kawasan Gunung Gede Pangrango akan dilanda hujan lebat terus menerus yang dikhawatirkan akan membahayakan para pendaki.

"Selain karena faktor cuaca yang ekstrem, penutupan jalur pendakian juga untuk recovery. Kita juga akan lakukan pembersihan sampah yang dibawa oleh pendaki," tambahnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus menjelaskan, jenazah korban ditemukan 50 meter dari jalur normal pendakian dalam posisi telungkup.

Di lokasi, kata Yusri, tim menemukan barang milik korban seperti tas, celana, handuk, dan tenda.

"Tim menelusuri kawah Gunung Gede Pangrango dan mendapati korban berada di dalam lembah dengan ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl)," tutur Yusri.

Untuk dugaan penyebab kematian korban masih dalam penyelidikan. Berdasarkan data SIMAKSI (Surat zin Masuk Kawasan Konservasi) korban tidak terdata dan dipastikan masuk secara ilegal.

"Jenazah sudah berhasil dievakuasi dan di bawa ke rumah sakit," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com