Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan Tanah Disebut Penyebab Pergeseran Jembatan Cisomang

Kompas.com - 27/12/2016, 19:09 WIB
Reni Susanti

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengatakan, bergesernya pilar dua (P2) Jembatan Cisomang KM 100.800 Tol Purbaleunyi disebabkan karena pergerakan tanah yang tidak bisa dilihat secara kasat mata.

“Daerah ini memang rawan gerakan tanah,” ujar Ego di Jembatan Cisomang, Selasa (27/12/2016).

Ego mengungkapkan, pilar satu dan dua jembatan Cisomang bertumpu pada tanah lempung. Akibatnya, ketika hujan tiba, menjadi mudah tergelincir.

Namun, proses tersebut berjalan dengan lambat. Untuk mengetahui lebih lanjut kandungan yang menyebabkan pergerakan tanah di Jembatan Cisomang dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut dengan peralatan yang lengkap.

"Saya melihat di sekitar Cisomang merupakan daerah rawan pergerakan tanah," tutur Ego.

Baca juga: Menteri PUPR: Butuh Waktu 3 Bulan Perbaiki Jembatan Cisomang

Mengenai dua skenario yang disiapkan, yakni penguatan jembatan dan pembuatan jembatan baru, Ego mendukung kedua opsi tersebut.

Berita sebelumnya, perbaikan Jembatan Cisomang diperkirakan membutuhkan waktu tiga bulan. Selama proses perbaikan, mobil bersumbu dua tidak diperbolehkan melewati Jembatan Cisomang.

Kendaraan dari arah Jakarta dialihkan ke Pintu Tol Jatiluhur. Sedangkan kendaraan dari arah Bandung harus keluar dari Pintu Tol Cikamuning. Untuk mobil kecil, hingga kini masih bisa melalui Jembatan Cisomang.

Akibat peralihan kendaraan ini, jalur di Purwakarta lama mengalami lonjakan dan menimbulkan kepadatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com