Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Jembatan Cisomang Bawa Berkah bagi Penjual Peuyeum

Kompas.com - 26/12/2016, 17:53 WIB
Reni Susanti

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Perbaikan pilar 2 (P2) Jembatan Cisomang, Tol Purbaleunyi, membawa berkah bagi pedagang peuyeum bendul di Jalan Raya Bendul, Desa/Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta.

"Alhamdulillah penjualan meningkat. Biasanya saya menjual 70-80 kilogram. Sekarang bisa 100 per kilogram," ujar penjual peuyeum, Asih di Purwakarta, Senin (26/12/2016).

Selama perbaikan P2 Jembatan Cisomang, mobil sumbu dua dilarang melewati jembatan. Mobil bertonase berat terus dialihkan ke Bandung Barat dan Purwakarta.

Baca juga: Kendaraan Besar Dilarang Lewat Jembatan Cisomang Selama Tiga Bulan

Jalan Bendul yang selama ini sepi pun menjadi ramai. Di antara mobil yang berlalu-lalang, di antaranya mampir ke toko-toko peuyeum yang berjejer di jalan tersebut.

"Sangat terbantu. Saya berharap jalan akan terus ramai seperti ini," terangnya.

"Mereka yang beli ada yang dari Jakarta, Jambi, dan Lampung," ucapnya lagi.

Selain peuyeum, Asih menjual berbagai panganan lain. Namun yang paling laku adalah peuyeum. Karena daerah tersebut terkenal dengan peuyeumnya.

Untuk meningkatkan penjualan peuyeum bendul, warga, aparatur desa, dan Bupati Purwakarta mempromosikannya dengan cara unik. Mereka berjejer di jalan raya sambil membawa tulisan "Om peuyeum om..."

Kepala Desa Sukatani, Asep Sumarna mengatakan, peuyeum bendul merupakan salah satu makanan khas Purwakarta.

Di Kampung Cimanglid, terdapat 171 perajin peuyeum. Sedangkan pedagangnya mencapai 200 orang.

Peuyeum bendul lebih manis, kering, dan teksturnya lebih kasar dibanding peuyeum singkong biasa.

Ke depan, pihaknya akan melakukan penataan. Untuk Kampung Peuyeum yang merupakan daerah perajin akan ditata dari sanitasi, desain bangunan, dan lainnya.

Sedangkan di jalur pedagang, akan dibuat bangunan khas Sunda.

"Kami akan lakukan penataan dalam waktu dekat," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com