PIDIE JAYA, KOMPAS.com — Sejumlah kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (7/12/2016), gelap gulita akibat terputusnya aliran listrik pasca-gempa bermagnitudo 6,5 yang mengguncang kawasan itu.
General Manager PLN Aceh Bob Sahril kepada Kompas.com menyebutkan, sebanyak 35 tiang listrik tumbang di Pidie Jaya. Kondisi tersebut membuat suplai arus listrik terganggu di kabupaten itu.
"Dari pagi hingga sore, kami berhasil mengatasi di Pidie dan Bireuen. Di dua kabupaten itu, listrik normal. Malam ini, kami berusaha dan bekerja keras untuk menghidupkan minimal ibu kota Kabupaten Pidie Jaya di Meureudu," kata Bob.
Dia menyebutkan, tim PLN dari Lhokseumawe dan Banda Aceh telah didatangkan ke Pidie Jaya untuk membantu perbaiki tiang yang tumbang.
"Kami perkirakan malam ini, paling telat subuh nanti sudah hidup di Meureudu. Selebihnya kita upayakan terus. Kondisi medan membuat kami susah, hujan deras dan angin kencang," ujar Bob.
Sementara itu, pencarian korban yang tertimpa reruntuhan di Ulee Glee, Kecamatan Banda Dua, Kabupaten Pidie Jaya, terus dilakukan oleh tim Brimob Lhokseumawe, dibantu TNI dan masyarakat. Mereka menggunakan senter dan mobil penerangan milik Brimob.
Seperti diberitakan, gempa bermagnitudo 6,5 menghantam Pidie, Pidie Jaya, dan Kabupaten Bireuen, Rabu (7/12/2016) sekitar pukul 05.00 WIB. Akibatnya, ratusan warga luka-luka dan puluhan meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan di Pidie dan Pidie Jaya.
Puluhan rumah dan toko rusak parah. Gempa ini juga merusak sebagian bangunan di Kabupaten Bireuen.
Baca: Saat Dingin dan Hujan Membekap Pengungsi Korban Gempa Aceh