Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Cium Bau Belerang, Aktivitas Gunung Sindoro Dipastikan Normal

Kompas.com - 30/11/2016, 05:41 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Warga lereng Gunung Sindoro, di Dusun Anggrunggondok, Desa Reco, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, diresahkan dengan bau menyengat yang diduga belerang dari puncak gunung Sindoro.

Informasi ini juga sempat beredar di media sosial hingga komunitas radio amatir di sekitar kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Temanggung ini.

Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Sindoro, Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Yuli Ramatullah, membenarkan bahwa empat hari terakhir penduduk setempat mencium bau belerang dari puncak Sundoro.

"Informasi dari warga di seputaran Reco dan Anggrunggondok, lebih kurang empat hari terakhir ini sering tercium bau belerang," ujar Yuli dikonfirmasi Kompas.com, Senin (29/11/2016) malam.

Namun Yuli memastikan, dari hasil pengamatan dan data aktivitas Gunung Sindoro terakhir, pada tanggal 28 November 2016, gunung setinggi 3.136 meter dari permukaan laut (mdpl) itu masih berada pada level I atau normal.

Sedangkan bau belerang yang tercium penduduk disebabkan karena tingginya curah hujan di puncak Sindoro sehingga memunculkan kabut atau asap. Kabut itu kemudian terbawa angin yang mengarah ke wilayah Reco yang berjarak sekitar 6 hingga 7 kilometer dari puncak.

"Itu pengaruh dari cuaca saja. Apalagi bulan ini curah hujannya dikatakan tinggi dan pasti kabut. Kabut dari atas atau puncak lalu terbawa angin yang kebetulan mengarah ke wilayah tersebut," jelas Yuli.

Adapun aktivitas kegempaan yang terekam juga masih dalam kategori normal. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu tentang letusan Gunung Sindoro.

Meski demikian, masyarakat maupun pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati bibir kawah puncak Gunung Sindoro dalam jarak dekat.

"Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Gunungapi Sindoro dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) II bisa beraktivitas seperti biasa dan tetap memperhatikan perkembangan kegiatan Gunung Sindoro yang dikeluarkan oleh BPBD setempat," ungkap Yuli.

Sejauh ini, lanjut Yuli, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Jawa Tengah dan BPBD kabupaten Temanggung serta BPBD Kabupaten Wonosobo tentang aktivitas Gunung Sindoro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com