Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Turki Tertunda, Krisis Listrik Ambon Berlanjut

Kompas.com - 24/11/2016, 14:49 WIB
Frans Pati Herin

Penulis

AMBON, KOMPAS — Kedatangan kapal yang membawa mesin pembangkit listrik berkapasitas 60 megawatt dari Turki ke Pulau Ambon, Maluku, kembali ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Pemerintah Provinsi Maluku berharap ada upaya lain untuk mengatasi krisis listrik sambil menunggu kedatangan kapal pembangkit listrik itu.

Supervisor Hubungan Masyarakat PT Perusahaan Listrik Negara Wilayah Maluku-Maluku Utara Hairul Hatala, di Ambon, Rabu (23/11/2016), mengatakan, sebelumnya, kapal pembangkit tersebut direncanakan tiba di Ambon pada Mei lalu.

Rencana tersebut disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Mariani Soemarno di Ambon pada Februari.

Ketika itu, Rini meninjau lokasi proyek pembangkit listrik tenaga uap di Waai berkapasitas 2 x 15 megawatt (MW) yang mangkrak sejak 2013 hingga sekarang.

Setelah batal pada Mei lalu, selanjutnya dijadwalkan kembali pada Desember nanti.

"Namun, kami mendapatkan informasi dari PLN pusat bahwa rencana kedatangan pada Desember nanti ditunda lagi sampai waktu yang belum ditentukan. Kami belum tahu alasan penundaan itu," kata Hairul.

Kehadiran pembangkit berkapasitas 60 MW itu untuk menyuplai kebutuhan listrik di Pulau Ambon yang terdiri dari Kota Ambon dan tiga kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, yakni Leihitu, Leihitu Barat, dan Salahutu.

Jumlah pelanggan di Pulau Ambon kini sudah melampaui 100.000 pelanggan dan terus bertambah dengan tingkat pertumbuhan 8-9 persen per tahun.

Menurut Hairul, hampir semua mesin pembangkit di Ambon dalam kondisi sudah tua sehingga rawan gangguan. Kapasitas mesin juga otomatis berkurang.

Ketika ada gangguan mesin, PLN terpaksa memberlakukan pemadaman bergilir seperti yang terjadi sekarang. Beban puncak saat ini mencapai 54 MW.

Oleh karena itu, kehadiran kapal pembangkit sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis listrik.

Menanggapi penundaan tersebut, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemprov Maluku Bobby Palapia berharap ada upaya lain yang dilakukan PLN untuk mengatasi krisis listrik sambil menunggu kedatangan kapal pembangkit.

Dalam beberapa bulan ke depan, kebutuhan listrik diperkirakan akan meningkat.

"Jangan sampai ketika perayaan Natal dan Tahun Baru 2017 terjadi pemadaman seperti saat ini," ujar Bobby.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com