Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

29 Kebun Percontohan Kakao Hadir di Tiga Kabupaten Papua

Kompas.com - 23/11/2016, 10:09 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

BIAK KOMPAS.com - Sebanyak 29 kebun percontohan tanaman kakao telah hadir di tiga kabupaten di Papua sejak tiga tahun lalu. Tiga wilayah ini adalah Keerom, Sarmi, dan Kabupaten Jayapura.

Sebanyak empat lembaga yang menginisiasi hadirnya 29 kebun percontohan, yaitu Ford Foundation, perusahaan Ecom Cacao, Dinas Perkebunan Provinsi Papua, serta Badan Percepatan dan Pembangunan Kawasan Papua.

Ecom berperan menyediakan tenaga fasilitator serta memasarkan hasil produksi kakao para petani yang diolah menjadi cokelat ke Swiss.

Pembukaan kebun percontohan itu berlokasi di 29 kampung yang tersebar di tiga kabupaten tersebut.

Rata-rata luas kebun yang dibuka mencapai hingga satu hektar. Rata-rata setiap kebun dikerjakan satu kelompok yang terdiri dari 20 hingga 40 petani.

Kepala Badan Percepatan Pembangunan Kawasan Provinsi Papua (BP2KP) Laduani Ladamay saat ditemui di Biak, Rabu (23/11/2016) mengatakan, tujuan utama pembukaan kebun percontohan untuk memberikan pelatihan dan memotivasi para petani dalam membudidayakan kakao sebagai salah satu komoditas unggulan di Papua.

Omah menuturkan, para petani bisa mendapatkan dua manfaat dari kebun percontohan, yakni cara pembibitan dan budidaya kakao dari instruktur yang telah berpengalaman.

"Dengan adanya kebun percontohan, para petani bisa menyediakan bibit tanpa harus menunggu bantuan dari Pemda setempat. Selain itu, semangat para petani untuk menanam dapat meningkat karena telah menguasai cara budidaya kakao yang benar," kata Omah.

Ia pun menyatakan, kebijakan pembinaan para petani kakao di tiga wilayah sentra tersebut tak hanya berhenti di pengembangan kebun percontohan saja.

"Kami akan terus mendampingi para petani hingga mereka mandiri. Tujuannya agar mereka dapat membuat suatu kelembagaan di kampung yang mengatur cara pembibitan, penamanan, hingga pemasaran kakao ke perusahaan-perusahaan tanpa bantuan dari tenaga pendamping," kata Omah.

Manajer Program Pembanguan dan Berkelanjutan Ecom Cacao Kusnan Arief mengatakan, pembukaan kebun percontohan di tiga wilayah sentra kakao untuk meningkatkan kembali produksi kakao yang menurun drastis sejak tahun 2008 hingga saat ini.

"Pada akhir tahun 2007 lalu, para petani masih menghasilkan biji kakao kering sebanyak 9.400 ton. Namun hingga Desember 2015, produksi biji kakao hanya 2.164 ton. Penyebabnya adalah minimnya kesadaran petani untuk merawat tanaman kakao dan pencegahan hama," tutur Kusnan.

Derek Burumbang, salah satu Ketua Kelompok Tani di Kabupaten Sarmi, mengungkapkan, para petani termotivasi untuk membudidayakan kakao secara kontinu setelah adanya pendampingan dan pembukaan kebun percontohan.

"Rencananya kami akan membuka perkebunan kakao seluas empat hektar dengan menggunakan bibit yang diambil langsung dari kebun percontohan," ujar Derek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com