Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Desa Diduga Serobot 20 Hektar Lahan Warga

Kompas.com - 20/11/2016, 19:31 WIB
Suddin Syamsuddin

Penulis

ENREKANG, KOMPAS.com – Kepala Desa Karrang, Kecamatan Cendana, Kabupaten Enrekang, M Azis, diduga serobot tanah perkebunan warga seluas 20 hektarn di Dusun Mallaga.

Puluhan warga yang tanahnya diserobot oleh sang kepala desa hingga kini tak lagi menggarap lahan dan hanya bisa pasrah.

"Lahan itu, sejak tahun 1994, awalnya kami warga dibagikan dari pemerintah setempat untuk digarap karena lahan ini awalnya lahan tidur. Setelah kami menggarap hingga tahun kini, kami terus membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tanah ini dengan bukti pembayaran dari tahun 1994 sampai tahun 2015, kami dilarang lagi membayar PBB ke Kantor Desa Karrang," ujar Loweng, warga Desa Karrang, Minggu (19/11/2016).

Mimpi memetik buah coklat yang mereka tanam sebelumnya kini hanya mimpi belaka. Tanah warga 20 hektar itu kini di Garap pejabat nomor 2 di Kabupaten Enrekang, dan menebang semua pohon kebun milik warga.

"Tanah saya tercatat 1 Hektar lebih, dulunya saya menanam Coklat dan merica, namun saat diserobot oleh Oknum Kepala desa, dan semua tanaman saya yang menghasilkan uang hingga, tahun 2014, diteman oleh yang mengklaim tanah itu," ujar Safar, warga lainnya.

Kepada Dusun Mallaga, Desa Cendana, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Safaruddin, mengatakan, menurut sepengatahuannya sebagai kepala Desa Mallaga,sesuai dasar PBB warga miliknya warga, karena warga ini terus membayar PBB.

"Sepengetahuan saya, sejumlah Oknum yang diduga menyerobot tanah warga dengan luas 20 hektar. Diduga tanah ini dijual oleh Oknum Kepala Desa, ke Wakil Bupati Enrekang," ungkap Safaruddin.

Ketika dihubungi, Kepala Desa Karrang M Azis membantah dugaan melakukan penyerobotan tanah warga. Menurut Azis, 20 hektar tanah yang diklaim warga itu adalah tanah warisan dari mertuanya.

"Itu tanah warisan dari mertua saya. Saya tidak menjualnya ke Wakil Bupati Enrekang. Terkait dengan adanya bukti PBB yang terus dibayar warga, itu saya tidak tahu menahu dan sudah saya bilang sama warga, ini tanah warisan mertua saya," ujar Azis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com