Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa 4,3 Magnitudo Guncang Kendari, Warga Panik dan Berlarian Keluar Rumah

Kompas.com - 30/10/2016, 15:05 WIB
Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Sejumlah warga Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), panik dan berhamburan keluar rumah akibat diguncang gempa berkekuatan 4,3 magnitudo, Minggu (30/10/2016) siang.

Tia, salah seorang warga Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga, Kendari, mengaku lari keluar rumah lantaran getaran keras sebanyak tiga kali. Banyak warga yang berlarian keluar dari rumah dalam kondisi panik

"Saya baru mau shalat, tiba-tiba ada getaran keras sekali sepertinya gempa. Jadi keluar rumah, panik, jangan sampai bangunan rumahku roboh, tetangga teriak gempa-gempa mereka sudah di luar rumah semuanya," tutur Tia, Minggu siang.

Hal sama juga dirasakan tamu hotel Clarion dan hotel Qubra Kendari. Dian, salah seorang tamu hotel Clarion Kendari mengaku panik dan mengalami sakit kepala akibat getaran gempa.

"Pas saya beres-beres untuk check out dari hotel, langsung ada getaran keras dan dinding kamar juga bunyi. Saya langsung lari keluar kamar, ternyata tamu-tamu lain juga panik dan keluar dari kamarnya," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Kendari, Rosa Amelia mengungkapkan, gempa bumi berkekuatan 4,3 magnitudo tterjadi di Barat Laut Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (30/10/2016) sekitar pukul 12.42 Wita.

"Gempa bumi tektonik dengan epicenter pada koordinat 3.86 LS, 122.34 BT sekitar 19,6 KM Barat Laut Kendari atau 32 KM arah Timur Laut Unaaha, Kabupaten Konawe pada kedalaman 10 kilometer," jelas Rosa.

Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa berupa guncangan kuat dirasakan di beberapa daerah seperti Kendari, Sambuli, Lambo, Ammusu, Awoliki, dan Tambua dalam skala intensitas II SIG-BMKG (III MMI).

Dari kedalaman hiposenternya, lanjut Rosa, tampak bahwa gempa ini merupakan gempa bumi kedalaman dangkal akibat aktivitas sesar aktif Lawanopo.

Sesar Lawanopo merupakan sesar mendatar Mengiri (sinistral strike-slip) yang berarah barat laut-tenggara dan memanjang sekitar 260 kilometer dari Utara Malili, Sulawesi Selatan sampai Tanjung Toronipa, Sulawesi Tenggara.

Menurutnya, ujung barat laut sesar ini menyambung dengan Sesar Matano, sementara ujung tenggara bersambung dengan Sesar Hamilton yang memotong sesar naik Tolo (Tolo thrust). Sesar ini disebut Lawanopo karena jalurnya membelah dataran Lawanopo.

"Sesar ini masih aktif hingga sekarang dan terbukti hari ini membangkitkan gempa bumi yang mengguncang Kota Kendari dan sekitarnya," tambahnya.

Hasil monitoring BMKG hingga saat ini menunjukkan belum terjadi gempa susulan. Untuk itu, Rosa mengimbau kepada masyarakat di daerah pesisir Kendari agar tetap tenang karena gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Hasil koordinasi dengan BPBD Provinsi Sultra, hingga laporan ini dibuat belum ada informasi adanya kerusakan akibat gempa bumi.

"Beberapa warga di daerah ini dilaporkan sempat berlarian keluar rumah untuk mencoba meyelamatkan diri," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com