Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delegasi Asing Terkesan Saat Naik Kereta Api Uap di Ambarawa

Kompas.com - 20/10/2016, 17:43 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Sebanyak 73 delegasi mewakili tujuh perusahaan operator kereta api di Asia Tenggara dan 67 observer dari perusahaan-perusahaan mitra perkeretaapian, baik dari dalam maupun luar negeri, Kamis (20/10/2016) siang, berkesempatan merasakan sensasi naik kereta api uap dari Stasiun Tuntang ke Stasiun Ambarawa.

Jarak kedua stasiun yang baru saja rampung dipermak melalui proyek revitalisasi dan reaktivasi jalur kereta api heritage Kedungjati-Ambarawa tersebut mencapai 7 kilometer.

Dengan menumpang kereta uap, rute kedua stasiun tersebut dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Para penumpang akan merasakan sensasi naik kereta api zaman kolonial dengan suguhan pemandangan yang elok sepanjang perjalanan, yakni hamparan sawah dan birunya air danau Rawapening.

Salah satu delegasi Keretapi Tanah Melayu Berhad (KTMB) Malaysia, Siti Badariah Wan Hanafi (31), mengaku sangat terkesan setelah naik kereta uap yang merupakan pengalaman yang pertama kali dalam hidupnya.

"Ini pengalaman yang menarik, dengan bunyi, dengan sedikit kelajuan, dengan suasana singkap yang terbuka, boleh tengok di luar. Jadi salah satu pengalaman yang sangat bagus, sangat exciting dan mungkin akan coba kami praktikan ini semua di Malaysia nanti," kata Siti.

Warga negara bagian Kelantan ini mengungkapkan, kereta uap di Malaysia dan sebagian besar negara di Asia Tenggara sudah tidak digunakan lagi dengan alasan tingginya biaya operasional. Kereta uap yang adapun, hanya menjadi barang mati di Depo atau di museum.

"Pertama kali menaiki kereta uap yang masih bisa berjalan. Seperti ini saya pernah ke Thailand, tapi hanya di depo saja. Di KTMB Malaysia, selamanya kita memang sudah tidak menggunakan kereta ini karena biaya operasionalnya sangat tinggi," ujarnya.

Namun setelah melihat dan merasakan sendiri menaiki kereta api uap yang menjadi salah satu bagian dari wisata di Museum Kereta Api Ambarawa ini, Siti mempunyai pandangan yang berbeda. Dia berharap dari kunjungan ini, KTMB akan berpikir ulang untuk menghidupkan kembali jalur heritage yang ada di Malaysia berikut koleksi kereta uap yang dimilikinya.

"Dalam kunjungan ini, kami membawa ahli lembaga pengarah kami. Jadi mereka pun sudah ikut merasai pengalaman sendiri, jadi mungkin kita boleh gunakan peluang ini untuk balik pulih kereta api uap atau steam digunakan lagi, terutamanya untuk perpelancongan," pungkasnya.

Kunjungan ke Museum Kereta Api Ambarawa ini merupakan bagian dari pelaksanaan Asean Railways CEO's Conference (Arceo) ke 38, dimana pada tahun ini Indonesia menjadi tuan rumahnya. Pelaksanaan ARCEO 2016 ini digelar di Yogyakarta mulai tanggal 17-21 Oktober 2016.

Menurut Dirut PT KAI Edi Sukmoro, konferensi ini menjadi saat yang tepat untuk berbagi pendapat, pandangan, pemikiran dan pengalaman dalam berbagai aspek bidang perkeretaapian.

"Melalui konferensi ini kita dapat mengamati berbagai tantangan, kesempatan dan potensi kerjasama dimasa mendatang antara perusahaan operator perkeretapian di Asean, yang saya yakini cepat atau lambat dapat diimplementasikan sebagai bagian dari konektivitas Asean," kata Edi.

Selain KTMB Malaysia, ARCEO 2016 ini juga diikuti oleh perusahaan operator kereta api Asean lainnya seperti State Railway Of Thailand, Vietnam Railway, Royal Railways Of Cambodia, Lao Railway Authority Laos, Myanmar Railways dan PT KAI.

Selain dari perusahaan operator kereta api, dari Indonesia juga hadir perusahaan-perusahaan mitra perkeretaapian seperti PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), PT KCJ, PT KA Pariwisata dan PT Railink.

"Saat seremoni pembukaan juga hadir Gubernur DIY, Walikota Yogyakarta, perwakilan BUMN, akademisi, pengamat dan komunitas pencinta kereta api Indonesia," imbuhnya.

Arceo digagas pertama kali oleh Indonesia dan selanjutnya dilaksanakan rutin setiap tahun. Negara-negara Asean bergantian menjadi tuan rumah setiap tahunnya. Penyelenggaraan konferensi ini merupakan perwujudan persahabatan negara-negara Asean, khususnya perusahaan operator perkeretaapian di Asean.

"Dengan diadakanya konferensi ini diharapkan dapat membangun dan meningkatkan kinerja perusahaan operator kereta api di masing-masing negara," pungkas Edi.

(Baca juga: 7 Perusahaan Operator Kereta Api Se-ASEAN Bertemu di Yogyakarta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com