Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80 Santri NU Gelar Kirab Resolusi Jihad dari Banyuwangi ke Jakarta

Kompas.com - 13/10/2016, 18:47 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sekitar 80 peserta laskar kirab resolusi jihad 2016 berangkat dari Banyuwangi menuju Jakarta dengan menempuh jarak sekitar 2.000 kilometer dalam rangka Hari Santri Nasional yang diperingati 22 Oktober mendatang.

Keberangkatan mereka dilepas oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifulloh Yusuf dan ribuan santri se-Banyuwangi dari Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Kamis (14/10/2016).

Mereka akan melakukan perjalanan darat dengan menumpangi mobil selama sepuluh hari. Perjalanan dimulai hari ini, Kamis (13/10/2016) dan tiba di Jakarta diperkirakan Sabtu (22/10/2016) nanti.

Para peserta adalah perwakilan seluruh lembaga dan badan otonomi di bawah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ketua PC IPNU Banyuwangi, M Yahya Muzakki saat dikonfirmasi Kompas.com menjelaskan, peserta kirab akan diantar sampai perbatasan Banyuwangi dan Situbondo, yaitu Kecamatan Wongsorejo kemudian diserahkan kepada pengurus NU Kabupaten Situbondo.

"Nanti dari Situbondo mereka akan mengawal peserta hingga tujuan berikutnya. Begitu seterusnya, iring-iringan akan dilakukan secara estafet antardaerah tujuan,” jelas Yahya.

Selama perjalanan kirab, rombongan akan bersilaturahim dengan para kiai serta pengurus NU di daerah yang mereka lewati. Dari Banyuwangi, peserta kirab dijadwalkan akan mengunjungi Situbondo, Probolonggo, Pasuruan, Malang, Sidoarjo, dan Madura.

Selanjutnya, rombongan akan memasuki Surabaya, Mojokerto, Rejoso, Jombang, Kertosono, dan Kediri.

Terakhir, rombongan kirab akan mengikuti Upacara Hari Santri di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 22 Oktober.

Wakil Gubernur Jatim Syaifulloh Yusuf menjelaskan, kirab tersebut dilakukan untuk menghargai sejarah dan mengenang jasa para santri dan pejuang yang telah berkorban memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia.

“Kemerdekaan kita ini bukan hadiah dari penjajah, namun buah dari pengorbanan para syuhada. Untuk merebut kemerdekaan, para ulama, santri dan rakyat bahu-membahu membela negara. Melalui kirab ini, kita napak tilas perjuangan para ulama dan meneladaninya,” kata Gus Ipul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com