Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klinik Lansia, Tak Perlu Repot Mengantre

Kompas.com - 11/10/2016, 05:45 WIB
Irma Tambunan

Penulis

KOMPAS - Ketika kebutuhan kaum lanjut usia sering kali terabaikan, kondisi sebaliknya terjadi di Puskesmas Putri Ayu, Kota Jambi. Di sana, kaum lanjut usia justru mendapatkan perlakuan istimewa. Mereka mendapatkan berbagai jenis pelayanan kesehatan sekaligus hanya dalam satu ruang. Tidak perlu lagi repot-repot mengantre.

Sebelumnya, Muntana (56), pengidap diabetes, harus menjalani cek kesehatan rutin dan pengobatan sebulan sekali. Setiap kali berkunjung ke rumah sakit, ia harus melalui seluruh rangkaian yang melelahkan, mulai dari antrean pendaftaran, antrean pengecekan rutin, hingga antrean untuk mendapatkan obat. Kalau dihitung-hitung, sekali kunjungan ke rumah sakit saja memakan waktu 2-3 jam. Berobat akhirnya menjadi hal yang melelahkan baginya.

Setahun lalu, layanan kesehatan bagi Muntana yang terdaftar lewat fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ditransfer dari salah satu rumah sakit swasta ke Puskesmas Putri Ayu. Muntana semula khawatir bakal memperoleh pelayanan lebih buruk. Terlebih lagi dengan label puskesmas, pasien biasanya harus menjalani antrean lebih panjang demi memperoleh layanan. Namun, ia tak menyangka kondisi terjadi justru sebaliknya.

Di Puskesmas Putri Ayu, seluruh pasien lanjut usia seperti dirinya mendapatkan kemudahan dalam sebuah unit pelayanan yang bernama klinik lansia. Semua bentuk layanan diberikan dalam satu ruangan. Di ruangan itulah, ia menjalani seluruh tahapan pelayanan sekaligus, mulai dari pendaftaran, anamnesis (pemeriksaan awal), pemeriksaan dokter, hingga pengambilan obat di apotek. Dari satu loket ke loket lain hanya berjarak 1 meter, alias bisa dikatakan seluruh layanan ia peroleh dalam satu ruangan. Begitu terpadu.

"Sekarang enggak susah lagi berobat. Enggak capek," ujarnya. Tak sampai 1 jam, seluruh urusan selesai. Muntana pun bisa pulang.

Klinik lansia adalah layanan kesehatan inovatif Puskesmas Putri Ayu. Layanan yang digagas tiga tahun lalu tersebut bertujuan memberikan kemudahan bagi kaum lanjut usia. Para pasien dengan umur 56 tahun ke atas tidak perlu lagi mengantre bersama banyak pasien lainnya. Klinik itu berada di lantai 1, antara ruang Instalasi Gawat Darurat dan pintu keluar puskesmas sehingga mudah dijangkau.

Keluhan lansia

Klinik lansia hadir sebagai solusi atas keluhan para pasien orang tua. Salah satu penggagas ide layanan ini, dr Imat Rahatilah, menjelaskan, gedung Puskesmas Putri terdiri dari dua lantai. Lantai pertama untuk pelayanan rawat inap, lantai kedua untuk layanan rawat jalan. Untuk mencapai lantai kedua tidak ada lift, hanya tangga. Hal itu sering menimbulkan keluhan pasien lanjut usia karena mereka kesulitan menaiki anak tangga untuk mencapai lantai kedua.

Selain itu, banyak pasien lansia juga berpenyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, atau rematik, sehingga berobat ke puskesmas menjadi tidak teratur. Ketidakteraturan pengobatan dikhawatirkan akan semakin memperberat kondisi penyakit dan risiko untuk terjadi komplikasi. Mereka juga mengeluh jadi cenderung malas berobat karena letak pelayanan rawat jalan yang sulit dijangkau.

Keluhan lain yang sering disampaikan pasien lansia adalah waktu tunggu yang lama. Pasien sering berjubel di loket, poli umum, dan apotek. Dengan jumlah pasien yang berobat mencapai 250 orang per hari, pelayanan tidak dapat cepat tertangani karena jumlah petugas kesehatan terbatas.

Puskesmas Putri Ayu sebenarnya sejak 2009 ditunjuk oleh Dinas Kesehatan Kota Jambi sebagai puskesmas santun usia. Komitmen untuk memperlakukan para lansia dengan santun dan penuh kasih sayang diutamakan. Ketidakpuasan dan keluhan pasien harus segera mendapat solusi untuk perbaikan layanan.

Atas dasar itulah, kepala puskesmas yang saat itu menjabat, dr Rini Kartika, berdiskusi dengan para dokter, termasuk dr Imat, untuk mencari solusi. Beberapa alternatif solusi mengemuka antara lain agar pelayanan rawat jalan dipindah ke lantai pertama. Namun, ini akan menuai kendala, yakni sulit membawa pasien rawat inap ke lantai kedua karena tidak ada lift. Selain itu, pemindahan ruangan, seperti loket, apotek, dan poli umum, ke lantai pertama juga terkendala luas ruang yang tidak memadai. Ketiga layanan tersebut membutuhkan ruangan besar karena pasien banyak.

Akhirnya, diputuskan untuk membuka klinik lansia. Tujuannya, memberikan pelayanan kesehatan dasar dan lanjutan secara tersendiri dan terpisah dari poli umum. "Sasaran utama klinik lansia adalah pasien dengan umur 56 tahun ke atas," ujar dr Imat.

Sejak diresmikan pada Juli 2014, Puskesmas Putri Ayu merupakan satu-satunya puskesmas yang memiliki klinik khusus lansia di Kota Jambi. Pelayanan dilakukan tersendiri. Pelayanan loket, pengobatan, hingga apotek berlangsung dalam satu ruangan di lantai pertama. Ada enam tenaga ditempatkan di klinik ini, yakni 2 dokter, 2 perawat, dan masing-masing 1 petugas rekam medik dan apoteker.

"Pelayanan yang diberikan tetap maksimal dan sesuai standar operasional prosedur," kata Marbawi, Kepala Bagian Usaha Puskesmas Putri Ayu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com