Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Honorer Dibunuh gara-gara SMS Pacar Pelaku

Kompas.com - 29/09/2016, 13:59 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Sarbini (38), warga Desa Kala, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi korban pembunuhan.

Kasus pembunuhan itu terjadi di Jembatan Padolo, Lingkungan Sarata, Kelurahan Dara, Kota Bima, Kamis (29/9/2016) sekitar pukul 00.30 Wita.

Pegawai honorer di UPT Pertanian, Kecamatan Donggo, ini tewas setelah ditikam oleh pelaku yang diketahui berinisial AR.

Kepala Subbagian Humas Polres Bima Kota, Ipda Suratno mengatakan, hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui secara pasti motif kasus pembunuhan yang menimpa mantan wartawan di Bima itu.

Namun berdasarkan informasi awal, kata Suratno, korban dibunuh karena diduga dilatarbelakangi motif cemburu buta.

"Korban pembunuhan itu diduga bermotif cemburu. Berdasarkan informasi awal, korban diketahui menjalin hubungan dengan pacar pelaku yang diduga berinisial AR," ungkap Suratno kepada wartawan, Kamis (29/9/2016).

Kejadian itu berawal ketika pelaku membaca pesan singkat (SMS) dari korban yang masuk ke nomor ponsel pacar pelaku. Pelaku pun cemburu lalu mengajak korban bertemu di jembatan Padolo, tempat kejadian perkara (TKP).

Tiba di jembatan itu, Sarbin yang menggunakan sepeda motor langsung dibacok hingga jatuh terkapar di jalan raya.

"Pelaku memancing korban untuk ketemu di TKP. Begitu korban tiba, pelaku langsung membacok korban dengan menggunakan sebilah parang hingga jatuh tersungkur di tanah," ungkap Suratno.

Menurut saksi mata, lanjut Suratno, peristiwa tersebut berlangsung cukup singkat. Sarbini menderita luka tikaman di kepala. Sementara itu, pelaku langsung kabur meninggalkan TKP sesaat setelah menikam korban. Warga yang melihat kejadian tersebut langsung menghubungi pihak kepolisian.

"Mendapat laporan itu, kami langsung turun ke TKP untuk melakukan evakuasi. Saat kami datang, korban sudah terkapar dengan kondisi tubuh berlumuran darah," tuturnya.

Melihat kejadian tersebut, polisi akhirnya melarikan Sarbini ke RSUD Bima untuk mendapat pertolongan medis. Namun korban sudah meninggal saat tiba di rumah sakit setempat.

"Korban tidak tertolong dan jenazahnya sudah dibawa ke kampung halaman untuk disemayamkan," kata Suratno.

Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki dan mengejar pelaku AR.

"Untuk sementara pelaku masih dalam proses pengejaran," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com