Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debu Tebal dari Proyek Jalan Ganggu Pernapasan Warga Toraja

Kompas.com - 07/09/2016, 20:01 WIB
Junaedi

Penulis

TANA TORAJA, KOMPAS.com - Debu tebal yang muncul akibat proyek pengerjaan jalan Makale-Rantepao yang terhenti mengakibatkan aktivitas warga di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, terganggu sejak beberapa bulan terakhir.

Debu pekat tersebut menyebabkan jarak pandang hanya beberapa meter sehingga rawan menimbulkan kecelakaan.

Akibat debu tersebut, sejumlah warga mengalami gangguan pernapasan. Beberapa di antara mereka terpaksa mengungsi dari rumahnya karena kondisi udara yang dinilai tidak sehat.

Pengerjaan proyek jalan provinsi tersebut mangkrak selama berbulan-bulan. Tidak ada kejelasan kapan pengerjaannya selesai. Material untuk pembuatan jalan dan tanah timbunan di proyek itu menimbulkan debu tebal hingga ke rumah-rumah rumah warga.

Proyek pengerjaan jalan yang dikerjakan oleh PT Nindia KSO Sejahtera ini termasuk dalam paket konstruksi jalan Enrekang-Tana Toraja.

Selain mengganggu pernapasan, warga juga merasakan gangguan pada mata akibat debu tersebut. Hal yang sama dialami oleh pengendara sepeda motor yang melintas di jalan tersebut.

Sejumlah warga di sepanjang jalur tersebut mengeluh karena harus membersihkan rumah mereka minimal tiga kali sehari.

Warga sudah beberapa kali melancarkan protes kepada penaggung jawab proyek, tetapi hingga kini tak kunjung direspons. Alih-alih mempercepat pengerjaan proyek bernilai miliaran rupiah tersebut, kontraktor juga tidak pernah menyiram jalan yang berdebu.

Muhajir, salah satu warga Makale, berharap agar pemerintah setempat dan pelaksana proyek memperhatikan kondisi warga.

"Ini sudah lama dikeluhkan warga, tapi tidak ada perhatian pemerintah dan pihak proyek, padahal ini sudah mengganggu kesehatan warga," ujar Muhajir.

Sejumlah warga terpaksa menyiram halaman rumah dan jalan di depan rumah mereka beberapa kali dalam sehari agar debu tidak beterbangan dan mengganggu aktivitas warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com