Terduga Penembak Misterius Jual Senjata Api Melalui Facebook

AMBON, KOMPAS.com — Salah satu dari sejumlah pelaku yang diduga terlibat dalam serangkaian penembakan misterius di Pulau Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah, teridentifikasi menjual senjata api ilegal melalui jejaring sosial Facebook.

Kepala Kepolisian Resor Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Ajun Komisaris Besar Harold Huwae mengatakan, polisi berjanji segera menangkap para pelaku.

"Kami berkomitmen, teror semacam ini harus segera dihentikan. Penyelidikan sudah hampir mengerucut dan pelakunya segera terungkap. Anggota kami sedang bekerja merampungkan itu. Jadi, masyarakat agar bersabar," kata Harold dalam acara bincang-bincang dengan awak media massa di kantor Polres Ambon, Sabtu (3/9/2016) malam, seperti dikutip dari Harian Kompas.

Penembakan oleh orang tak dikenal terakhir terjadi pada 16 Mei dan menewaskan Kalvin Aunalat (18), warga Desa Abubu, Pulau Nusalaut. Peristiwa itu terjadi ketika Kalvin dan temannya, Wilem Parihala (17), dalam perjalanan dari Desa Titawai menuju Desa Abubu. Tiba-tiba di tengah jalan ada timbunan dahan kelapa. Kalvin yang dibonceng Wilem turun untuk memindahkan dahan itu.

Saat hendak mengangkat dahan, datang orang tak dikenal dan langsung menembak Kalvin beberapa kali. Wilem yang masih berada di atas motor berusaha menyelamatkan diri, tetapi tertembak di tangan kirinya. Kalvin meninggal di tempat kejadian, sedangkan Wilem berhasil lari ke dalam semak.

Satu jam kemudian, Wilem keluar dan meminta pertolongan kepada warga yang melintas. Penembakan itu merupakan yang kedua kalinya di Nusalaut tahun ini. Sebelumnya, peristiwa penembakan terjadi pada Februari, juga menewaskan warga Abubu, Benyamin Lekahena (74) (Kompas 19/5).

Keluarga korban yang juga aktivis sosial di Maluku, Lusia Peilouw, menduga penembakan itu dilakukan orang terlatih. (FRN/DRI)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 5 September 2016, di halaman 21 dengan judul "Pelaku Jual Senjata Melalui Facebook".