Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganya Terserang Gizi Buruk, Bupati Sebut Pola Hidup Penyebabnya

Kompas.com - 25/08/2016, 16:19 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Bupati Kepulauan Aru, Maluku, Johan Gonga, mengungkapkan, faktor pola hidup menjadi salah satu penyebab sejumlah warganya terserang penyakit gizi buruk.

Tercatat, lima anak di Kabupaten Kepulauan Aru yang menderita gizi buruk baru-baru ini sempat dirawat di RSUD Cendrawasih Dobo sekitar tiga pekan lalu. Kelima anak tersebut dirawat di RSUD setelah sempat menjalani perawatan di sejumlah puskesmas di Aru.

“Saya cek ke rumah sakit dan betul ada yang menderita gizi buruk,” kata Johan saat menjawab wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Kamis (25/8/2016).

Namun Johan membantah bahwa jumlah pasien yang dirawat karena terserang gizi buruk berjumlah lima orang. Menurut dia, kasus gizi buruk yang ditemukan di Aru hanya berjumlah tiga kasus dan bukan lima kasus.

“Bukan lima tapi ada tiga kasus yang gizi buruk, satu kasus yang usia 7 tahun itu bukan gizi buruk tapi peradangan otak,” ujarnya.

Dia mengaku, kasus gizi buruk yang ditemukan itu lebih disebabkan oleh pola hidup masyarakat khususnya di dalam keluarga, dia juga mengaku jika kasus gizi buruk bisa terjadi di daerah mana pun.

“Ini kan masalah perilaku hidup, gaya hidup dari masing-masing keluarga ada yang butuh perhatian dari keluarganya terhadap anaknya. Kalau tanya kenapa kasus itu bisa ada di Aru bisa saja semua daerah bisa saja,” ucapnya.

Dia menjelaskan bahwa pemerintah daerah tidak menutup mata dengan kasus tersebut, dan terus memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada masyarakat. Bantuan yang diberikan itu kata Johan berupa makanan tambahan dan obat-obatan yang dibutuhkan.

“Kami berikan makanan tambahan kepada mereka yang membutuhkan, jadi posisi pemerintah daerah tetap membantu dan memperhatikan masyarakat,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com