Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

71 Tahun Indonesia Merdeka, Baru Kali Ini Veteran Dapat Santunan Rp 250.000

Kompas.com - 17/08/2016, 16:53 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com — Usia Kemerdekaan Republik Indonesia sudah mencapai 71 tahun, tetapi para veteran di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), masih minim mendapat perhatian dari pemerintah.

Para pejuang ini hanya dihargai dengan ratusan ribu rupiah. Jumlah itu pun tidak sebanding dengan perjuangan mereka sebelum kemerdekaan.

Mereka kala itu harus rela mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar. Namun kenyataannya, setelah kemerdekaan tampak, para pejuang veteran boleh dikatakan masih jauh dari sejahtera.

Baca juga: Pejuang Kemerdekaan dengan Banyak Penghargaan Ini Berharap Punya Rumah Sendiri

Wal Hatiah, salah seorang veteran asal Kelurahan Raba Dompu, Kota Bima, mengaku baru pertama kali mendapat santunan dari pemerintah sejak Indonesia merdeka. Ia mendapat bantuan sebesar Rp 250.000, tetapi nominal yang diterimanya itu masih sangat jauh dari mencukupi untuk kebutuhan hidup.

"Semenjak Indonesia merdeka, baru kali ini kami dapat bantuan dari pemerintah,” kata Hatiah, salah satu dari sejumlah veteran yang hadir dalam upacara HUT ke-71 RI, Rabu (17/8/2016).

Meski Indonesia sudah merdeka selama 71 tahun, ujar dia, kesejahteraan para veteran di daerah setempat belum terasa. Selama ini, mereka hanya diberikan bingkisan berupa bantuan perlengkapan shalat.

“Setiap HUT RI, kami belum belum mendapat dana santunan khusus. Selama ini kami hanya diberikan bantuan perlengkapan shalat, seperti sarung, sajadah, mukena, dan lainnya saat Lebaran,” ungkap janda pejuang berusia 90 tahun ini.

Menurut dia, seharusnya pemerintah daerah bisa lebih peka terhadap nasib para veteran karena sudah diamanatkan oleh undang-undang. Namun, kenyataannya, pemerintah daerah masih kurang peduli terhadap veteran.

“Perhatian pemerintah terhadap veteran memang sangat minim, tapi kami tidak mengeluhkan itu. Kami berjuang kala itu tidak mengharapkan imbalan jasa, tetapi setidaknya perjuangan kami harus dihargai,” tuturnya.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Kota Bima Ihya Ghajali mengatakan, santunan berupa uang tunai tersebut salah satu wujud kepedulian pemerintah kepada para veteran yang sudah berjuang membela Tanah Air pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.

“Pada HUT ke-71 RI, sebanyak 34 veteran di Kota Bima mendapat santunan senilai Rp 250.000 per orang sebagai bentuk tali kasih pemerintah setempat atas jasa mereka. Hanya saja, nilai santunan yang diberikan memang tidak seberapa dibandingkan perjuangan mereka dengan mengorbankan nyawa, harta, dan keluarga saat memperjuangkan kemerdekaan," ujar Ghajali.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bima sudah memberikan peringatan kepada setiap SKPD untuk menyiapkan anggaran sebagai bentuk santunan yang akan diberikan kepada para veteran saat detik-detik proklamasi kemerdekaan RI, tetapi imbauan wali kota itu tak diindahkan oleh instansi terkait.

“Wali kota sudah memberikan warning agar di setiap SKPD lingkup Pemkot Bima memberikan perhatian khusus dengan menyiapkan pos anggaran untuk para veteran. Tetapi, karena faktor ketidaksengajaan mereka, sehingga hal itu tidak dilakukan,” kata Ilyah.

Untuk itu, kata dia, Pemkot ke depan akan terus memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan para veteran agar mereka bisa menikmati kemerdekaan dengan selayaknya.

"Ke depan, kita akan meningkatkan sentuhan dan penghargaan lainnya yang diberikan kepada para veteran, sehingga mereka bisa merasakan perhatian yang tulus dari perhatian pemerintah,” pungkas Ilyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com