Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan dan Udang Mati akibat Limbah Pengolahan Emas yang Dibuang ke Sungai

Kompas.com - 12/08/2016, 16:05 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com – Sambil membawa ikan-ikan mati yang diambil dari sungai ke polsek, masyarakat Desa Mamungaa, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango melaporkan dugaan pencemaran sungai Bone.

Hana Tobiya bersama warga desa mengambil ikan-ikan yang mati dan mengambang di sungai desa sebagai barang bukti adanya pencemaran sungai tersebut.

Menurut mereka, pencemaran sungai sudah sangat memprihatinkan, padahal sungai bagi mereka merupakan sarana penting. Secara fisik, sungai tersebut sudah dalam kondisi keruh, dangkal dan banyak ikan yang mati.

“Saya dan adik Ahmad Tobiya sedang berada di sungai, melihat banyak ikan mati mengapung dan air sungai yang keruh,” kata Hana Tobiya.

Mendapatkan laporan masyarakat, anggota Polsek langsung menuju lokasi. Mereka mengambil sampel air di bagian muara, tengah dan yang berada di dekat lokasi pengolahan emas milik salah seorang warga berinisial KZ.

“Saat turun langsung ke lapangan, kami mendapati sungai dalam kondisi keruh mulai dari tempat pengolahan emas hingga muara. Selain itu, juga ditemukan bangkai ikan dan udang,” kata AKBP Bagus Santoso, kabid Humas Polda Gorontalo, Jumat (12/8/2016).

Temuan polisi menarik lainnya adalah pembuangan limbah pengolahan emas yang langsung dibuang ke sungai.

“Pembuangan limbah tong pengolahan emas langsung ke sungai tanpa ada wadah yang menampung limbah untuk diolah. Kami juga melakukan koordinasi dengan BPOM Gorontalo untuk uji lab guna buktikan apakah air tersebut tercemar dan sejauhmana efeknya jika dikonsumsi manusia," sambung Bagus.

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban manusia, polisi mengamankan barang bukti yang ada di lokasi dan meminta warga tidak mengonsumsi air dan ikan yang berasal dari sungai tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com