NUSA DUA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan bahwa Indonesia seharusnya sudah memiliki rangkaian antisipasi yang tepat terhadap terorisme karena sudah memiliki banyak pengalaman terkait peristiwa tersebut.
Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan dalam pembukaan International Meeting on Counter-Terorrism di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/8/2016).
"Indonesia punya banyak pengalaman. Khusus yang di Bali tentu kita masih ingat pada Oktober 2002, bom Bali yang pertama yang mencengangkan yang menewaskan lebih dari 200 orang," kata Kalla.
Setelah itu, lanjutnya, pada tahun 2005, Bom Bali II, dan beberapa peristiwa di daerah lain, seperti Jakarta dan Solo.
"Untuk itu kita (harus) bersatu, bagaimana cara mengatasinya (kejadian) yang bukan hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi kerugian ekonomi juga image," tambahnya.
Kalla mengapresiasi pertemuan yang diharapkan dapat berbagi pengalaman antar-negara yang berkomitmen bersama dalam penanggulangan terorisme ini. Acara ini diikuti oleh 140 peserta dari 23 negara dan 3 organisasi dunia seperti ASEAN, PBB dan interpol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.