Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Tak Bisa Bayar Tagihan Rp 80 Juta, Aliran Air Bersih ke Pasar Diputus

Kompas.com - 03/08/2016, 11:25 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com - Dalam dua pekan terakhir, Pasar Tradisional Bersih Sintuwu Maroso (PTBSM) Poso, Sulawesi Tengah, mengalami krisis air bersih menyusul diputusnya jaringan pipa air ke dalam pasar oleh PDAM Poso.

Pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Poso di sejumlah fasilitas umum pun tidak berfungsi dengan baik.

Berdasarkan pantauan Kompas.com hingga Rabu (3/8/2016), sejumlah fasilitas umum yang selama ini menggunakan air bersih, seperti WC dan tempat wudhu di mushala, tidak berjalan.

Di lapak penjualan ikan dan daging, para pedagang terpaksa menggunakan mesin pengisap air untuk mengambil air dari Sungai Poso untuk mengantisipasi tidak berjalannya air bersih yang ada di lingkungan pasar.

Salah seorang pemilik lapak ikan, Nasaruddin (30), warga kelurahan Kayamanya, mengakui bahwa air bersih yang ada di pasar telah terhenti sejak dua minggu lalu. Dia menuturkan, untuk mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan air bersih, dirinya bersama seluruh penghuni atau pedagang pasar terpaksa menimba air atau menyedot air dari Sungai Poso dengan menyewa mesin dari kantong sendiri.

"Saya juga tidak tahu kenapa air dalam beberapa hari ini macet. Solusinya untuk sementara kami harus menimba air dari sungai yang kebetulan sangat dekat,tapi sampai kapan kita begini," tutur Nazaruddin.

Direktur PDAM Poso Munawir menuturkan, PDAM memutus aliran air ke pasar karena tunggakan rekening selama satu tahun yang tidak kunjung dibayar oleh pihak Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Kumperindag) Poso selaku pengelola pasar tradisional.

Tunggakan dari bulan Agustus 2015 hingga Agustus 2016 totalnya Rp 80 juta.

“Air bersih kami putus karena dasar surat yang ada dari Kadis Kumperindag. Mereka sendiri yang meminta diputus dengan alasan kalau tidak diputus angka tagihan akan semakin membengkak,” ucapnya.

Munawir menyebutkan, meski telah dilakukan pemutusan, pihaknya akan melakukan pemasangan ulang jaringan air bersih berdasarkan kebutuhan para pedagang.

Meski aliran air bersih diputus, pihak PDAM tetap memasok kebutuhan air bersih bagi warga pasar yang dilakukan dengan menggunakan mobil tangki yang diberikan kepada warga atau pedagang sesuai pesanan.

"Untuk sementara, air terpaksa kita drop dengan menggunakan tangki,itupun berdasarkan permintaan pedagang dan harus mereka bayar," tambah Munawir.

Kepala Dinas Kumperindag Rusnah Mangun menjelaskan bahwa mereka memang menunggak pembayaran rekening air bersih pada PDAM Poso. Menurut dia, pihaknya keberatan membayar karena PDAM melaporkan tagihan langsung dalam jumlah besar.

"Tunggakan besar muncul karena PDAM tidak melakukan tagihan iuran air per bulan. Kami kaget karena tiba-tiba tunggakan mencapai sebesar itu Rp 80 jutaan. Kami tetap akan membayar tunggakan tersebut tapi menunggu perubahan anggaran APBD-P 2016," ucap Rusnah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com