Bandara Lombok Ditutup, Sejumlah Penumpang Pilih Jalur Laut

MATARAM, KOMPAS.com - Sebagian calon penumpang yang batal berangkat menggunakan pesawat melalui Bandara Internasional Lombok beralih menggunakan kapal laut untuk bisa sampai ke tempat tujuan.

Bandara tersebut ditutup sementara pada Senin (1/8/2016) sore akibat paparan debu vulkanik dari Gunung Rinjani.

"Alternatif lewat laut," kata Ketua DPRD Lombok Barat Sumiyatun saat ditemui di Bandara Internasional Lombok, Senin.

Sumiyatun mengatakan, dia bersama 26 orang rombongan dari DPRD Lombok Barat memilih membatalkan penerbangan dan menggunakan jalur laut menuju Bali.

"Kita juga kaget dengan keadaan seperti itu karena kita besok pagi harus sudah diterima DPRD Gianyar (Bali)," kata dia.

Para calon penumpang termasuk para anggota DPRD tersebut baru menerima pengumuman pembatalan penerbangan beberapa menit sebelum jadwal keberangkatan sekitar pukul 16.15 Wita.

Sumiyatun bersama rombongannya memutuskan menempuh perjalanan darat menuju Pelabuhan Lembar dan menyeberang menggunakan kapal feri menuju Pelabuhan Padangbai, Bali.

Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok I Gusti Ngurah Ardita menyampaikan, saat ini pihak maskapai penerbangan tengah fokus untuk mengurus para penumpang yang gagal berangkat.

"Semua airline sedang melakukan penanganan. Ada beberapa opsi yang diberikan ke penumpang, yaitu reschedule atau membatalkan penerbangan," kata Ardita.