Rektor UMM: Muhadjir Sukses Menyatukan Dunia Pendidikan dan Usaha

MALANG, KOMPAS.com - Muhadjir Effendy resmi menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (27/7/2016).(baca: Jokowi Lantik 12 Menteri dan Satu Kepala BKPM)

Berbagai pihak menganggap bahwa posisi itu sudah tepat diberikan kepada pria kelahiran Madiun, Jawa Timur itu.  Dari awal, Muhadjir memang berkarier di dunia pendidikan, yakni di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur. Ia pun menjadi rektor UMM selama tiga periode, yakni mulai tahun 2000 hingga Januari 2016.

"Ya saya kira ini seleksinya luar biasa. Tidak hanya sekedar seleksi biasa. Kalau saya melihat sangat representatif. Karena beliau ini memiliki keterampilan," kata Rektor UMM Fauzan saat ditemui di kantornya.

Menurut Fauzan, banyak prestasi yang diukir Muhadjir selama menjadi Rektor UMM. Salah satunya adalah menjadikan UMM sebagai perguruan tinggi swasta yang berakreditasi A pada tahun 2013.

Selain itu, Muhadjir merupakan sosok yang ingin menyatukan dunia pendidikan dengan dunia enterprenuer.

"Beliau telah mampu menyatukan dunia usaha dengan dunia pendidikan. Sepertinya kedepan dunia pendidikan tidak bisa meninggalkan dunia enterpreneur," katanya.

Dengan keberhasilan itu, Fauzan menyebut bahwa Muhadjir merupakan sosok yang memiliki keterampilan mengkonsep dan mengesekusi sebuah kebijakan.

"Dia ini seorang konseptor dan eksekutor," ucapnya.

Ke depan, Fauzan berharap Muhadjir bisa memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia. "Semoga sukses sebagaimana beliau mengembangkan institusi Muhammadiyah," katanya.

Muhadjir lahir di Madiun pada 29 Juli 1956. Ia merupakan anak keenam dari sembilan bersaudara. Bapaknya adalah Soeroja, seorang perajin wayang terkenal di Madiun.

Ia menikah dengan Suryan Widati, Muhadjir dikaruniai tiga anak. Diantaranya Muktam Roya Azidan (11), Seno Shaumi Habli (9), Harbantyo Ken Najjar (4). Selain menjadi menteri, Muhadjir juga menjadi Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Pendidikan, Penelitian, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga.(baca: "Rupanya Saya akan Menjadi Menteri Betul Ini")