500 Anak Ikuti Tradisi Begibung di Mataram

MATARAM, KOMPAS.com - Ratusan anak yang merupakan wakil dari 34 provinsi di Indonesia mengikuti tradisi "begibung" di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (19/7/2016).

Begibung merupakan tradisi masyarakat suku Sasak Lombok yaitu jamuan makan bersama dalam satu wadah bernama dulang. Menu yang disajikan dalam begibung merupakan masakan khas Lombok.

Beberapa masakan seperti ebatan, opor telur, ayam bakar pelalah, gule lemak, sate pusut dan ares disajikan dalam satu dulang untuk selanjutnya dimakan secara bersama-sama.

Ika, peserta Forum Anak Nasional dari provinsi Kalimantan Timur, mengaku senang karena bisa memupuk kebersamaan. "Enak bisa makan bersama-sama," kata Ika.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram, Nyayu Ernawati mengatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian dari Hari Anak Nasional (HAN) yang puncaknya akan dilaksanakan pada 23 Juli 2016.

Dia mengatakan, begibung dilakukan untuk menyambut para peserta Forum Anak Nasional dan Kongres Anak Indonesia. Ada sebanyak 500 lebih anak yang merupakan perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia.

"Pak wali kota ingin mengenalkan adat budaya Lombok yaitu dengan menggunakan cara makan begibung kepada peserta yang datang ke Mataram. Jadi berbeda dengan yang lain-lain supaya ada kesan yang mereka dapat dari Mataram," kata Nyayu.

Sementara itu, Lenny N Rosalin, Deputi Tumbuh Kembang Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengatakan, dalam kegiatan Forum Anak Nasional, pihaknya ingin anak Indonesia bisa mengenal budaya dari teman yang ada di seluruh tanah air.

"Anak-anak bisa belajar langsung," kata Lenni.