KOMPAS.com - Kedatangan Wahyu Anggara (19), pelaku pembunuhan driver Gojek, Adi Firmanto (34), disambut teriakan dari ratusan pengemudi Go-Jek di Polrestabes Semarang, Rabu (13/7/2016).
Mereka bahkan berusaha memukul dan menendang Wahyu meski dia dikawal ketat oleh anggota Resmob dan Sabhara.
Ratusan pengemudi Go-Jek di Semarang memang sengaja mendatangi Mapolrestabes Semarang, Rabu pagi hingga siang. Mereka penasaran dengan wajah pelaku pembunuhan rekannya, Adi.
Para pengemudi ini juga sekaligus ingin menyampaikan apresiasi kepada polisi karena telah menangkap pelaku.
"Kami apresiasi kinerja kepolisian, ini musibah jadi sebagai bentuk solidaritas kami sesama driver Gojek kami hadir ke sini," kata Heru Harianto, perwakilan pengemudi Go-Jek Semarang.
Dalam gelar perkara yang juga digelar, Rabu siang, Wahyu mengaku tega merampok dan membunuh korban karena terus didesak kekasihnya untuk memiliki sepeda motor.
(Baca juga: Pembunuh Pengemudi Go-Jek Mengaku Dipaksa Kekasih untuk Punya Motor)
Wahyu yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan sebuah usaha fotokopi di Tembalang memesan Go-Jek lewat aplikasi, Sabtu (9/7/2016) sekitar pukul 03.00 WIB. Dia minta diantar dari Tembalang ke Tanah Mas.
Jasad Adi ditemukan di belakang Gereja Panggung, Tanah Mas, Semarang Utara, Jumat (9/7/2016).
Wahyu menuturkan, dia lalu menyempatkan diri memberikan rating pelayanan pengemudi ke aplikasi Gojek milik korban.
"Saya harusnya bayar Rp 30.000, lalu saya kasih lima bintang. Saya kasih full bintang di kolom pelayanan," kata Wahyu.
Setelah itu, dia menghampiri rumah kekasihnya di daerah Gunungpati dan mengajak kekasihnya melarikan diri ke Jakarta. Wahyu merasa ketakutan setelah menghabisi nyawa korban.
"Motornya saya taruh di pinggir jalan daerah Kembangarum. Lalu saya naik taksi ke Krapyak cari bus," ujar Wahyu.
(Baca juga: Kronologi Pembunuhan Pengemudi Go-Jek di Semarang)
Waspada
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin, mengatakan, pelaku dijerat pasal berlapis yakni pasal 340, 338 dan 365 KUHP.
"Ancaman hukumannya seumur hidup," kata Burhanudin.
Burhanudin mengimbau kepada pengemudi Go-Jek agar selalu waspada dan berhati hati dalam menerima orderan.
"Terlebih kalau meminta diantar ke daerah yang rawan, selalu hati hati," katanya.
Berita ini telah tayang di Tribun Jateng, Rabu (13/7/2016), dengan judul: SADIS, Setelah Menggorok Leher Driver Gojek, Pelaku Ajak Kekasihnya, Inilah Pengakuan Pembunuh Driver Gojek Setelah Bunuh Korban di TKP, Pembunuh Driver Gojek di Tanah Mas Akhirnya Tertangkap