Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Ruas Tol Pejagan-Brebes Digunakan untuk Kendaraan Arah Semarang

Kompas.com - 05/07/2016, 17:49 WIB

BREBES, KOMPAS.com - Kepala Pos Pengamanan Exit Tol Brebes Timur Iptu Suharti mengatakan, pihaknya memberlakukan sistem satu arah di ruas tol Pejagan-Brebes Timur untuk mengurai kemacetan lalu lintas, Selasa (5/7/2016).

"Jadi empat lajur di ruas tol ini digunakan untuk pemudik dari arah Jakarta-Semarang sehingga mobil dari arah sebaliknya tidak boleh masuk tol," kata Suharti seperti dikutip Tribun Jateng, Selasa.

Sistem buka tutup itu di pintu tol Pejagan-Brebes Timur diberlakukan secara situasional.

Ia mengatakan, sejak pagi tadi, arus kendaraan di jalur mudik di Kabupaten Brebes padat karena limpahan dari antrean di Tol Kanci pada Senin malam.

Menurut Suharti, sistem satu arah diberlakukan agar bisa mengurasi antrean kendaraan di dalam tol sehingga kendaraan bisa bergerak dan tidak berhenti.

Berdasarkan pantauan di lapangan dini hari tadi, kondisi jalur pantai utara Brebes hingga Kabupaten Tegal masih diberlakukan pola contra flow (lawan arah).

Sistem satu arah sempat diberlakukan di jalur tersebut untuk mengurai kemacetan di Brebes Timur.

Adapun di Kota Tegal, arus lalu lintas terpantau padat. Arus kendaraan dialihkan semua ke jalan lingkar utara (jalingkut) yang tembus ke jalur pantura Jalan Yos Sudarso. Kepadatan terjadi di Terminal Tegal hingga perbatasan Brebes.

Di jalur pantura Kabupaten Tegal, arus kendaraan padat merayap sepanjang lebih dari 10 km mulai dari perbatasan Kota Tegal, Kramat, Suradadi, hingga Padaharja. Kecepatan kendaraan pun tidak lebih dari 20 km/jam.

Kemacetan di jalur pantura ini antara lain terjadi karena antrean kendaraan di seluruh SPBU hingga ke jalan raya. Antrean kendaraan memakan satu lajur jalan dari arah Jakarta-Semarang dan kendaraan yang antre mengular sepanjang 2 km lebih di jalur pantura. (Fajar Eko NUgroho/Tribun Jateng)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com