Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambang Emas Ilegal Longsor, Satu Warga Tewas Terkubur

Kompas.com - 28/06/2016, 21:13 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Pertambangan ilegal di Kabupaten Bima, NTB, kini memakan korban jiwa. Satu orang tewas dan tiga lainya nyaris tertimbun longsor di lokasi tambang emas di Desa Kambilo dan Desa Pesa, Kecamatan Wowo, Selasa (28/6/2016).

Longsornya tambang emas dengan kedalaman hingga 40 meter itu menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (27/6/2016) malam kemarin.

Longsor ini menewaskan seorang penambang, Ridwan (40), warga Desa Kambilo.

Kapolsek Wawo Ipda Masdidin mengatakan, longsor terjadi sesaat setelah warga masuk ke lubang tambang milik warga lain.

Saat itu, tambang tiba-tiba longsor ketika korban sedang menggali emas bersama tiga rekannya.

Namun ketiga rekannya berhasil menyelematkan diri setelah mengetahui tambang emasnya longsor. Sementara Ridwan tak sempat menyelamatkan diri dan tertimpa reruntuhan batu hingga tewas di lokasi kejadian.

“Kami mendapat laporan dari warga. Setelah itu kami ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi. Saat dievakuasi, korban sudah dalam kondisi tewas di lokasi kejadian,” jelas Masdidin kepada wartawan, Selasa (28/6/2016).

Menurut Masdidin, batu dan tanah menimbun lubang utama tambang sehingga menyulitkan petugas mengambil jasad korban. Beberapa jam kemudian, korban akhirnya bisa diangkat berkat bantuan masyarakat dan polisi.

“Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dibawa ke RSUD Bima untuk divisum,” ujar Masdidin.

Terkait peristiwa ini, polisi telah memeriksa beberapa orang saksi yang merupakan rekan korban.

Sementara itu, Camat Wawo Syafrudin Daud mengatakan, aktivitas penambangan emas di daerah itu sudah berjalan sejak 3 tahun silam. Diakuinya, kegiatan tambang emas itu adalah ilegal namun sulit diberantas.

“Ini adalah tugas yang sangat berat karena aktvitas tambang di sana sudah menjadi mata pencaharian warga,” kata Syafrudin.

Dia menjelaskan, pemerintah kecamatan dengan melibatkan polisi dan TNI sudah berulang kali mengingatkan masyarakat bahwa aktivitas penambangan ilegal sangat membahayakan. Namun peringatan itu tak diindahkan warga.

“Kami sudah beberapa kali kesempatan telah menyosialisasikan kepada masyarakat, tentang dampak dari aktivitas penambangan emas ilegal. Tapi kenyataanya, warga masih melakukan aktivitas di lokasi tambang,” sesalnya.

Ia menyebutkan, penggalian emas tersebut sudah menjadi rutinitas warga sekitar. Mereka terus berlomba-lomba berburu emas karena hasilnya cukup menjanjikan

“Sehari-hari mereka bisa mendapat hasil ampas emas hingga 20 gram,” kata Syafrudin.

Untuk menuju lokasi tambang emas ini, warga harus melintas jalan setapak sejauh belasan kilometer dengan menggunakan kendaraan roda dua. Meski jarak yang jauh tak membuat pekerja tambang pantang menyerah. Warga terus berburu dan menggali emas secara terus-menerus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com