Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Bongkar Makam Ibunya karena Diyakini Bisa Hidup Kembali

Kompas.com - 21/06/2016, 20:13 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Supriyanto (47), warga Dusun Ngrancang, Desa Bojonegoro, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, nekat membongkar makam ibunya.

Mayat sang ibu yang bernama Parimah (70) itu kemudian disimpan di kamarnya. Informasi yang dihimpun, Parimah meninggal dunia pada 14 April 2016 lalu dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) desa setempat.

Namun, genap pada hari ke-40 kematian Parimah, Supriyanto membongkar makam ibu kandungnya itu. Perbuatan Supriyanto terbongkar oleh warga setelah sebulan kemudian atau tepat pada Selasa (21/6/2016) pukul 00.00 WIB.

Sontak perbuatan pria ini menggegerkan warga sekitarnya. Warga kemudian melaporkan Supriyanto kepada aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Kedu, Kabupaten Temanggung.

Kepala Polsek Kedu, AKP Sri Haryono, menjelaskan dari hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa Supriyanto membongkar makam sang ibu dibantu oleh enam temannya pada 24 Mei 2016 malam.

Jenazah ibunya yang berhasil diangkat itu kemudian disimpan oleh Supriyanto di dalam kamarnya. Ia menaruh wangi-wangian pada jenazah Parimah dan di sekitar kamar rumahnya untuk menghilangkan bau yang menyengat.

"Kami sudah amankan Supriyanto beserta kedua temannya yang diduga terlibat penggalian makam Parimah. Hal ini guna penyelidikan lebih lanjut," kata Sri di Mapolsek Kedu, Selasa (21/6/2016).

Sri menjelaskan, dua dari enam orang teman Supriyanto yang diduga ikut membantu pembongkaran makam Parimah adalah Iswanto (50) asal Dusun Janggar, Desa Kedungsari dan Prayit (67) dari Dusun Kabunan, Desa Bandunggede.

Sebagai barang bukti perbuatan Supriyanto, pihaknya juga telah mengamankan dua buah cangkul yang diduga untuk menggali makam.

Sementara itu, Supriyanto mengakui, sebelum membongkar makam ia telah mendapat wangsit atau "pesan" yang memintanya untuk mengambil mayat sang ibu dari dalam makam. Dari pesan itu, kata Supriyanto, ia yakin mayat ibunya yang diambil dari makam bisa hidup kembali.

“Saya mendapat impen (wangsit), kalau ibu minta saya untuk mengambilnya (mayat). Sebab, kalau sudah diambil, nanti ibu akan hidup lagi seperti semula," kata Supriyanto di hadapan polisi.

"Itu pesan ibu, jadi saya turuti. Mayat ibu saya bawa pulang ke rumah," akunya.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, Supriyanto kini diamankan di Mapolsek Kedu. Sedangkan mayat Parimah telah dimakamnkan kembali ke makam semula oleh warga, dibantu oleh perangkat desa setempat, TNI dan aparat Kepolisian Resor Kabupaten Temanggung, Selasa siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com