Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Bunuh Diri Tinggi, Pemkab Gunungkidul Bentuk Satgas Anti Bunuh Diri

Kompas.com - 15/06/2016, 21:02 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Fenomena bunuh diri di Gunungkidul masih saja terjadi. Setidaknya sampai dengan Bulan Juni 2016 ini tercatat ada sebanyak 20 kasus bunuh diri.

Guna mencegah dan menekan angka kasus bunuh diri, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan membentuk satgas anti bunuh diri.

"Total dari data ada 20 kasus bunuh diri selama tahun 2016 ini," ujar Humas Polres Gunungkidul Iptu Ngadino, Rabu (15/06/2016).

Dia menyampaikan, bulan Ramadhan ini juga terjadi beberapa kasus bunuh diri di Gunungkidul. Dari data, selama 10 hari Ramadhan ini ada 5 kasus.

Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengaku prihatin akan banyaknya kasus bunuh diri di wilayahnya.

"Sudah pasti kita akan mengambil langkah-langkah untuk pencegahan dan menekan angka kasus bunuh diri," ucapnya.

Immawan mengatakan, Pemkab Gunungkidul akan terlebih dulu melakukan pemetaan dan pendataan daerah mana saja yang terdapat kasus bunuh diri. Pemetaan juga untuk melihat daerah yang berpotensi akan terjadinya bunuh diri.

Setelah itu, lanjutnya, Pemkab Gunungkidul akan membantuk satgas anti bunuh diri. Satgas ini nantinya akan melakukan pendampingan langsung kepada masyarakat.

"Kita akan bentuk satgas anti bunuh diri. Kita akan bekerja sama dengan kademisi, psikolog, tokoh agama dan tokoh masyarakat," katanya.

Menurut dia, kasus bunuh diri yang terjadi di Gunungkidul disebabkan oleh beberapa hal, yakni depresi, tekanan ekonomi dan sakit yang tak kunjung sembuh. Sehingga pendekatan dan pendampingan oleh petugas satgas akan dilakukan secara lebih personal.

"Tentu kualitas kesehatan lewat Puskesmas akan terus ditingkatkan. Termasuk akan ditempatkan satu psikolog di Puskesmas," sebut Immawan.

Dia berharap dengan dibentuknya "satgas anti bunuh diri" ini dan melakukan pendampingan langsung ke masyarakat dapat menekan angka kasus bunuh diri di Gunungkidul. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com