Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alih-alih Turunkan Harga, Pedagang Daging Sapi Siap-siap Jual Lebih Mahal

Kompas.com - 13/06/2016, 12:29 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com - Memasuki minggu kedua bulan suci Ramadan 1437 hijriah, harga daging sapi di pasar tradisional bersih Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, bertahan pada kisaran harga Rp 110.000 per kilogram.

Pedagang enggan menurunkan harga daging sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat hingga kisaran Rp 80.000 per kilogram. Harga ini diperkirakan akan naik hingga Lebaran 2016.

Para pedagang mengatakan bahwa stok sapi lokal semakin terbatas dan harus didatangkan dari luar Poso, antara lain Kabupaten Tojo Una-una dan Morowali.

Pedagang beralasan bahwa harga sapi ternak juga naik, dari Rp 13 juta menjadi Rp 15 juta per ekor sapi berbobot 100 kilogram.

Wendy (40), pedagang daging sapi, mengatakan, jika pemerintah ingin harga daging turun, maka pemerintah harus bisa menjamin ketersediaan pasokan ternak atau mengimpor daging dari luar hingga ke daerah terpencil seperti Poso.

"Mustahil kita turunkan harga, sedangkan harga sapi yang akan kita potong terus naik. Kalau mau harga turun, pemerintah seharusnya menyiapkan stok ternak atau daging dulu yang memadai di pasar," kata Wendy.

Usman (45), pedagang sapi, juga berkeberatan memangkas harga daging sapi apabila tidak dibarengi dengan jumlah stok hewan ternak lokal yang memadai.

Menurut Usman, jumlah sapi yang dipotongnya dalam sehari mencapai 8 ekor. Pada hari biasa hanya sekitar 2 ekor per hari.

"Kalau dikatakan harga daging harus turun, saya rasa tidak ada yang setuju. Bahkan dalam waktu dekat kita akan naikkan menjadi Rp 120.000 per kilogram," kata Usman.

Para pedagang memprediksi bahwa harga justru akan mengalami kenaikan hingga Rp 10.000 per kilogram atau menjadi Rp 120.000 per kilogram.

Itu akibat naiknya permintaan konsumen atas daging sapi pada dua pekan sebelum hari raya Idul Fitri. Puncaknya diperkirakan terjadi pada Idul Fitri 1437 Hijriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com