Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semburan Lumpur di Kompleks Bethany Balikpapan Tak Mengandung Gas Berbahaya

Kompas.com - 10/06/2016, 03:11 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Pekerja bagian Fire Emergency Response dari PT Pertamina (Persero) maupun Total Indonesia tidak mendapati kandungan beracun dan mudah terbakar dalam semburan gas dan air bercampur lumpur di kompleks Gereja Bethany di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (9/6/2016).

Alat multigas detector yang mereka bawa menunjukkan bahwa flamable gas dan toxic gas nihil. Adapun oksigen terdeteksi 20,9 persen.

"Jumlah rata-rata udara orang bernapas, tidak mengandung gas berbahaya," kata Kepala Badan Penanggulanggan Bencana Daerah Balikpapan Suseno.

Saat ini Balikpapan sedang dilanda krisis air berkepanjangan. Banyak warga menggali sumur dengan cara bor.

(Baca Lumpur Menyembur Saat Empat Pekerja Mengebor Sumur)

Empat pekerja menggali sumur bor di lembah dari kompleks Bethany. Upaya ini untuk memperoleh air bersih bagi keperluan di kompleks. Ketika sumur dibor hingga kedalaman 64 meter, muncullah semburan lumpur tersebut.

"Terdengar seperti batu jatuh. Kami kemudian melihat semburan mencapai ketinggian lebih dari bangunan gereja di atas," kata Kepala Kantor Bethany Anggiat Gultom.

Semburan itu lebih tinggi dari lima lantai bangunan di sana.

Semburan berlangsung empat jam dan berhenti sekitar pukul 16.20 Wita.

Akibat semburan itu, seluruh bangunan dalam kompleks berbalur abu lumpur. Adapun gedung panti jompo, asrama mahasiswi, dan taman sekaligus kebun tertutup lumpur berwarna abu-abu sampai ke atap bangunan.

Sekalipun semburan kini telah berhenti, polisi dan tim BPBD Balikpapan masih berjaga hingga kini. "Untuk memastikan semuanya aman," kata Suseno.

Semburan lumpur dari penggalian sumur bukan pertama kali ini terjadi di Balikpapan. Tiga kejadian serupa pernah terjadi beberapa tahun lalu. Pada kejadian sebelumnya, satu orang terluka berat dan satu bangunan runtuh.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat mendatangi lokasi semburan lumpur mengatakan, pemerintah berencana mengatur soal pengeboran air tanah. Hal itu mengingat sejumlah insiden semburan serupa di Balikpapan. "Kita akan melibatkan ahli dulu," kata Rizal.

Pada masa krisis air seperti sekarang, ada saja warga yang berupaya memperoleh air dengan menggali sumur dalam. Rizal berharap warga bersabar.

"Kita terus berupaya memenuhi kebutuhan warga, beberapa di antaranya lewat pembangunan Waduk Teritip. Saya harap dimengerti bahwa upaya ini tidak semudah membalik tangan," kata Rizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com