Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Gabungan Amankan Puluhan Perempuan Malam dan Remaja Mabuk

Kompas.com - 05/06/2016, 21:47 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Sebanyak 10 orang perempuan malam dan empat remaja yang teler akibat mabuk tuak diamankan aparat gabungan dalam razia Minggu (5/6/2016), di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Sepuluh orang perempuan malam tersebut, tujuh di antaranya diamankan di salah satu hotel. Sedangkan tiga lainnya diamankan dari sebuah tempat karaoke.

Sepuluh orang ini diamankan, lantaran tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan tanda pengenal lainnya. Sedangkan empat orang remaja laki-laki, diamankan dari kawasan Terminal Simpang Nangka, Kecamatan Selupu Rejang.

Saat ditemukan, keempat orang tersebut dalam kondisi setengah sadar, karena pengaruh minuman keras jenis tuak.

Informasi yang dihimpun, razia ini dilakukan oleh tim gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) setempat, Polres Rejang Lebong, Kodim 0409, Kejaksaan Negeri (Kejari) Curup, Pengadilan Negeri (PN) Curup dan Bagian Hukum Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat juga pihak terkait lainnya.

Kepala Kantor Satpol PP, Edy Robinson menegaskan bahwa razia ini dilakukan dalam rangka menjelang bulan suci Ramadhan tahun ini.

"Selain itu, juga untuk mewujudkan visi Rejang Lebong menjadi kabupaten relijius," kata Edy Robinson.

Sementara itu, keempat remaja yang sedang pesta tuak tersebut diperbolehkan pulang setelah orang tua atau walinya datang ke kantor Satpol PP. Salah satu di antara anak tersebut adalah anak dari seorang PNS di salah satu Puskesmas kawasan Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang.

Sementara itu, sepuluh perempuan malam yang diamankan juga dipulangkan setelah menandatangani surat perjanjian. Meskipun demikian, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) setempat meminta agar warga yang diamankan dapat segera membuat data diri yang valid.

"Tujuannya, agar ketika dilakukan pembinaan, mereka bisa diarahkan dan ikut terdata, demi masa depan mereka sendiri yang lebih layak," kata Iskandar, seorang perwakilan dari Dinsosnakertrans.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com