Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Fisipol UGM Dinonaktifkan atas Dugaan Pelecehan Seksual kepada Mahasiswi

Kompas.com - 03/06/2016, 22:36 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

SLEMAN, KOMPAS.com — Oknum dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) berinisial EH dinonaktifkan atas dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswinya.

Hal itu disampaikan oleh Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto, Jumat (3/6/2016), untuk menanggapi berita The Jakarta Post dengan judul "Sexually Harrased and Abused on Campus" pada sehari sebelumnya.

Erwan mengatakan, kasus tersebut telah ditangani oleh Fisipol UGM sejak 25 Januari 2016. Setelah mengetahui adanya pelecehan seksual tersebut, Fisipol mengadakan rapat gabungan dan memanggil EH untuk mengklarifikasi hal tersebut.

"Yang bersangkutan sudah mengakui perbuatannya," kata Erwan dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat malam.

Dari pertemuan tersebut, Fisipol menjatuhkan sanksi berupa pembebastugasan bagi EH dari kewajiban mengajar serta membimbing skripsi dan tesis. Fisipol juga membatalkan usulan EH sebagai kepala pusat kajian.

Selain itu, EH diwajibkan mengikuti program konseling bersama Women's Crisis Center untuk menangani perilaku pelecehan seksual.

"Sanksi tersebut diberlakukan terus sampai EH mampu melakukan perbaikan perilaku berdasarkan hasil konseling dari Rifka Anissa Women's Crisis Center," kata Erwan.

Erwan menyatakan, jika ada fakta baru yang belum terungkap terkait pelecehan seksual itu, Fisipol akan memberikan sanksi lebih berat terhadap EH.

Secara terpisah, seorang mahasiswi Fisipol UGM mengaku pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh EH pada April 2015. Peristiwa itu terjadi ketika EH dan korban bertemu untuk keperluan proyek yang dikerjakan oleh EH. Korban diminta EH untuk membuat resume penulisan jurnal.

Dalam salah satu pertemuan di sebuah ruangan, korban ditunjukkan sebuah rak buku yang digunakan untuk mengerjakan proyek tersebut.

Saat korban berdiri melihat buku, EH mendekatinya. Saat itulah tangan EH memeluk korban dari samping hingga korban merasa risih. Namun, hal itu dilakukan EH sambil terus menerangkan.

"Sambil ngejelasin. Bagi dia, gerakan tangannya seperti itu hal yang wajar. Kaget, takut, saya berusaha melindungi dan menahan dengan tangan," ucapnya.

Setelah kejadian itu, EH tidak pernah meminta maaf kepada korban hingga korban memilih untuk menghindari pertemuan dengan EH. Korban yang awalnya takut untuk melaporkan kejadian itu akhirnya menyampaikan hal tersebut kepada perwakilan kampus.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com