Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Meminta Polisi Ungkap Pembunuhan Seorang Buruh

Kompas.com - 29/05/2016, 22:01 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Orangtua dan keluarga meminta pihak kepolisian dapat secepatnya mengungkap perkara tewasnya seorang buruh pabrik, Eti Sulastri alias Heti (20) di dalam kamar rumahnya di Kampung Leuwi Keked Cijulang, Desa Berkah, Kecamatan Bojonggenteng, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (29/5/2016).

"Kami ingin pelakunya segera ditangkap dan saya ingin melihatnya," ungkap bapak korban, Suparta (52) kepada Kompas.com saat menunggu pelaksanaan otopsi di Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Sekarwangi, Cibadak, Minggu (29/5/2016) siang.

Menurut Suparta, anaknya yang ditemukan meninggal merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Tiga anak yang lain semuanya laki-laki, yang meninggal merupakan anak perempuan satu-satunya.

"Heti tuh anak saya satu-satunya perempuan. Pelaku bila sudah ditangkap harus dihukum setimpal dengan perbuatannya," ujar Suparta yang sehari-hari bekerja sebagai petani.

(Baca: Buruh Pabrik Ditemukan Tewas di Kamar, Diduga Korban Perkosaan dan Perampokan)

Suparta menuturkan pertemuan terakhir dengan anaknya sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, almarhumah Heti sempat makan nasi goreng bersama ibunya. Setelah selesai makan langsung masuk kamar. Dia pulang kerja sekitar pukul 18.30 WIB diantar pacarnya.

"Biasanya saya kalau malam suka nonton TV, tapi tadi malam enggak. Saya baru tidur sekitar pukul 23.00 lebih. Saya juga sempat mendengar anak saya menerima telepon di dalam kamar, tapi saya enggak tahu dengan siapa," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya seorang buruh pabrik, Eti Sulastri alias Heti (20) ditemukan tewas di dalam kamar rumahnya di Kampung Leuwi Keked Cijulang, Desa Berkah, Kecamatan Bojonggenteng, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (29/5/2016).

Putri ketiga dari empat bersaudara pasangan Suparta (52) dengan Aoh Maisaroh (40) itu diduga menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan. Selain itu perhisaan dan dua unit handphone milik korban hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com