MEULABOH, KOMPAS.com - Butuh dana besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membangun kembali tanggul penahan ombak di Aceh Barat, yang pecah dihantam ombak pada Sabtu (21/5/2016) kemarin.
Sebelumnya, tanggul pecah sehingga air pasang meluap ke sejumlah rumah warga dan jalan penghubung Desa Suak Indrapuri dan Desa Pasir, Kecamatan Johan Pahlawan.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengaku telah melaporkan kejadian ini langsung kepada Zaini Abdullah, Gubernur Aceh, agar segera mengajukan anggaranuntuk pembangunan kembali tanggul yang pecah dari APBN.
H Rahmad Fitri, Wakil Bupati Aceh Barat, mengatakan Gubernur Aceh Zaini Abdullah telah benjanji akan segera menurunkan tim teknis untuk melihat langsung kondisi kerusakan tanggul penahan ombaktersebut.
Menurut dia, erosi yag terjadi setiap tahun belakangan ini terus meluas hingga jarak pemukiman warga dengan pantai hanya 5 meter.
“Kondisi dua desa itu sudah sangat menjorok ke laut, sehingga perlu penanganan segera mungkin. Nanti setelah tim teknis turun ke lokasi. Lalu, kami bisa mengetahui berapa anggaran dan tanggul jenis apa yang cocok dibangun. Kemudian baru diusulkan ke pemerintah pusat," papar Rahmad, Minggu (22/5/2016).
Sebelum ada penangan secara permanen untuk pembangunan kembali tanggul penahan ombak di pantai tersebut, pemerintah Kabupaten Aceh Barat hanya mampu melakukan penangan secara darurat.
Yakni, dengan menunrunkan alat berat (beco) disaat pasang purnama dengan membuat timbunan pasir di bibir pantai.
“Itu sifatnya sementara tidak akan tahan lama, sehingga kami terus memonitor perkembangan kondisi pantai,” ujarnya.