Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Geothermal Gunung Ungaran Mangkrak, Bupati Semarang Pasrah

Kompas.com - 11/05/2016, 10:15 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Bupati Semarang, Mundjirin menyayangkan pembangungan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Gunung Ungaran hingga saat ini belum ada perkembangan. Menurut Mundjirin, dirinya sangat yakin bila PT Giri Indonesia Sejahtera (GIS) selaku investor pemenang lelang proyek tersebut serius sejak awal, saat ini eksplorasi panas bumi sudah berjalan.

Namun dirinya pasrah lantaran kewenangan penuh terhadap proyek tersebut adalah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Kita hanya mengelola sabuk hijaunya saja. Kalau sudah ada partner (investor) baru, dari provinsi akan presentasi ke kita," kata Mundjirin, saat ditanya mengenai progres PLTPB Gunung Ungaran, Rabu (11/5/2016).

Ia juga mengungkapkan pernah diundang ke Kantor Gubernur Jawa Tengah, dan diketahui sudah ada penyandang dana. Hanya saja pihak PT GIS tidak datang, sehingga diputuskan akan dicarikan partner bisnis lagi.

"Tidak tahu berapa lama (proyek PLTBP akan dimulai). Yang jelas masyarakat sudah menunggu," ucap Mundjirin.

Ia mengaku, sebagai bupati periode sebelumnya, PLTPB Gunung Ungaran sebenarnya sudah berjalan. Hal itu ditandai dengan diajaknya masyarakat Bandungan dan Sumowono yang notabene merupakan wilayah rencana proyek PLTPB untuk melihat PLTPB Kamojang, Kabupaten Garut, Jawa Barat oleh PT GIS.

"Sempat dijanjikan akan dibangun sabuk hijau agar masyarakat bisa aman beraktivitas. Tetapi kemudian lama tidak ada kelanjutannya," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, PT Giri Indonesia Sejahtera (GIS) selaku pelaksana proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Gunung Ungaran mendapatkan peringatan pertama dari Kementerian ESDM, karena dinilai lambat melakukan percepatan kegiatan eksplorasi.

Padahal untuk mengejar target commercial operation (COD) tahun 2022, paling lambat tahun 2017 sudah harus dilakukan eksplorasi.

Terkait hal itu, Kementerian ESDM telah menyiapkan tiga terobosan jika PT GIS tidak sanggup melakukan eksplorasi.

Pada awal Februari 2016 lalu, Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal (Ditjen) Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Yunus Saeful Hak mengatakan, tiga terobosan untuk mendorong percepatan pengembangan PLTPB Gunung Ungaran tersebut adalah, pertama, menugaskan BUMN yang bergerak di bidang panas bumi untuk mengerjakannya.

"Kalau memang PT GIS tidak sanggup, Ada tiga BUMN, yakni PT Pertamina, PT PLN dan PT Geodipa yang bisa ditugaskan atau lelang ulang," kata Yunus.

Dari ketiga BUMN tersebut, menurut Yunus, Pertamina dinilai paling maju didalam pengembangan panas bumi di Indonesia.

Kedua, ungkap Yunus, adalah melakukan penugasan survei pendahuluan dan eksplorasi (PSPE). Sehingga badan usaha yang ingin mengembangkan panas bumi boleh memilih lokasi di mana saja untuk dieksplorasi. Sedangkan terobosan ketiga adalah lelang program kerja dan komitmen eksplorasi.

"Akan dilihat program kerjanya, adiministrasi, finansial, keteknikan, dan terakhir baru komitmen eksplorasi. Siapa yang komitmen menyetor dana untuk eksplorasi itu lah pemenangnya, sehingga tidak ada calo," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com