Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, BKSDA Kalbar Evakuasi Bayi Orangutan

Kompas.com - 01/05/2016, 10:25 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar mengevakuasi satu individu bayi orangutan yang dipelihara warga di Dusun Tanjung Lambai, Desa Menyumbung, Kecamatan Hulu Sungai, Kabupaten Ketapang, Sabtu (30/4/2016).

Orangutan tersebut, sebelumnya dipelihara oleh Atisno selama 4 bulan sebelum diserahkan kepada pihak BKSDA.

Kepala Balai KSDA Kalbar, Sustyo Iriono mengatakan, evakuasi bayi orangutan berjenis kelamin jantan tersebut merupakan tindak lanjut laporan dari masyarakat. Dalam hal ini, kata Sustyo, warga yang memelihara orangutan itu melalui manajemen PT Suka Jaya Makmur (PT.SJM) kepada BKSDA Kalimantan Barat.

Selanjutnya, petugas Seksi Konservasi Wilayah I Ketapang BKSDA bersama perwakilan perusahaan HPH PT SJM bersama-sama mengevakuasi orangutan tersebut.

"Jadi ini merupakan kerjasama yang baik antara pihak perusahaan dengan BKSDA dalam hal melakukan penyadaran dan pengertian kepada warga, sehingga warga berkenan untuk menyerahkan bayi orangutan tersebut," kata Sustyo, Minggu (1/5/2016) pagi.

Bayi orangutan tersebut diperkirakan berusia enam bulan. Selanjutnya, orangutan yang diberi nama Ujung Lambai tersebut dititiprawatkan ke Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) untuk mendapatkan perawatan, sebelum dilepasliarkan ke habitatnya.

"Orangutan tersebut dititipkan-rawatkan ke YIARI Ketapang untuk mendapatkan perawatan awal dan selanjutnya akan dilakukan rehabilitasi lebih lanjut," kata Sustyo.

Sustyo menegaskan, kekayaan alam Indonesia harus dijaga dan upaya pemanfaatan harus dibarengi dengan upaya pelestarian yang sepadan. Upaya tersebut melalui perlindungan, penangkaran, dan perbaikan habitat.

"Oleh karena itu, tindakan perdagangan ilegal tumbuhan dan satwa liar dan kepemilikan satwa liar yang dilindungi undang-undang untuk kesenangan harus bisa dihentikan" tegas Sustyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com