Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2016, 18:17 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com — Sudah hampir sebulan, Ana Amelia berbaring lemah di rumahnya. Ia tidak bisa lagi mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar Mangkang Wetan 02, Kota Semarang, Jawa Tengah, karena sebagian besar tubuhnya tidak bisa digerakkan.

Rasa ngilu muncul setelah Amelia dijahili temannya pada 31 Maret 2016. Saat Amelia hendak duduk, tiga temannya bekerja sama menarik kursinya. Amelia pun jatuh terduduk.

Setelah kejadian itu, siswi kelas III itu masih beraktivitas normal seperti anak seusianya.

Dua hari kemudian, ia mulai merasakan hal aneh di sekujur tubuhnya. Sebagian badannya terasa kaku.

"Awalnya biasa, masih bisa main dan sekolah. Namun, dua hari kemudian, dia mulai sakit, hingga hari ini seperti ini," kata Indah Cahyani (37), ibu kandung Amelia, Sabtu (30/4/2016).

Amelia tinggal bersama kedua orangtuanya, Tukiran-Indah Cahyani, beserta kakek dan neneknya di rumah kayu berlantai tanah.

Mereka tinggal di Jalan Gotong Royong RT 01/RW 03, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.

Usai kejadian itu, anak-anak yang menjahili datang menjenguk Ana. Keluarga mereka patungan menjamin biaya perjalanan Amelia untuk menjalani perawatan di rumah sakit.

"Anak saya dibawa ke Rumah Sakit Tugu empat hari, kemudian dipindah ke RS Kariadi sebelas hari. Ini pulang rawat jalan," kata Indah.

Amelia dikenal oleh teman-teman sekolahnya sebagai murid yang ramah. Ia sering bermain dan belajar dengan kawan-kawannya. Namun, ia masih malu ditanya tentang kronologi kejadian sebulan lalu.

Kakeknya, Sukaini, mengatakan bahwa keluarga anak-anak yang menjahili Amelia bersepakat membantu pembiayaan perjalanan perawatan.

Namun, kini biaya perjalanan perawatan ke rumah sakit telah ditanggung yayasan sosial di Semarang. Biaya pengobatan pun ditanggung oleh negara karena keluarga ini telah memiliki kartu jaminan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

"Saat ini masih rawat jalan di RS Kariadi. Jadwalnya setiap Jumat dan Senin," kata Sukaini.

Sejumlah siswa dan guru pun kerap mendatangi rumah Amelia untuk memberi semangat dan bantuan. Mereka berharap, Amelia segera sembuh dan menanti kehadirannya di sekolah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com