Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Bengkulu Kini Bisa Produksi Padi hingga Dua Kali Lipat

Kompas.com - 29/04/2016, 05:49 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Sejumlah petani di Provinsi Bengkulu berhasil meningkatkan produksi pagi hingga dua kali lipat setelah melakukan perlakuan khusus pada cara bercocok tanam.

Salah seorang petani di Kota Bengkulu, Ruswandi (45), mengatakan bahwa bulan ini ia dapat memanen 11,6 ton padi dari sawah seluas 1 hektar.

"Ini didapat dari pendekatan khusus, tidak saja bergantung pada pupuk dan bibit," katanya saat ditemui Kompas.com, Kamis (28/4/2016).

Hal yang sama juga dikatakan petani lain, Hasanudin Rambe. Ia menyebutkan, selama ini ia bisa menghasilkan padi antara 11 ton dan 12 ton per hektar. Bahkan pada musim panen mendatang, ia optimistis akan menghasilkan 16 ton per hektar.

"Selama ini rata-rata sawah petani hanya mampu menghasilkan padi 5 hingga 6 ton per hektar. Ternyata dengan pendekatan tertentu, hasilnya bisa mencapai belasan ton. Bayangkan, ada sekitar 7 ton kita kehilangan produksi," ujarnya.

Ia mengasumsikan di Bengkulu ada 100.000 hektar sawah. Jika para petani melakukan pendekatan secara khusus, maka produksi padi bisa di daerah itu bertambah 700.000 ton setiap kali panen.

Hasanudin mengatakan, keberhasilannya dilakukan dengan cara sederhana dan minim penggunaan pupuk makro serta tanpa pestisida.

"Saat ini banyak petani tidak memperhatikan tiga hal, yakni pH tanah, benih, dan pemupukan yang tidak berimbang," kata dia.

Di Bengkulu kata dia, umumnya tingkat keasaman atau pH tanah hanya 4,5 hingga 5, sementara tanah yang baik mengandung pH 6.

Hal itu menuntut perlakuan khusus, begitu juga dengan pemilihan benih berkualitas dan pemupukan berimbang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com