Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampokan 3 Kilogram Emas, Polres Gresik Masih Mencari Bukti Baru

Kompas.com - 27/04/2016, 14:02 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Hampir tiga pekan sudah, kejadian pencurian emas seberat 3 kilogram dan uang tunai senilai Rp 80 juta di Pasar Sembayat, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur berlalu.

Namun sampai saat ini, pihak kepolisian masih belum dapat mengungkap kasus tersebut. Meski jajaran Satreskrim Polres Gresik juga sudah mendapat pelimpahan berkas perkara dari Polsek Manyar, dalam memudahkan penyelidikan dan proses investigasi di lapangan.

“Sampai saat ini masih terus kami kembangkan, jajaran juga terus saya sebar di lapangan untuk terus mencari bukti-bukti baru, yang mendukung dalam mengungkap pelaku pembobolan. Tapi memang, kami masih terkendala dengan minimnya bukti,” ujar Kasatreskrim Polres Gresik AKP Heru Dwi Purnomo, Rabu (27/4/2016).

Jajaran Satreskrim Polres Gresik mengaku kesulitan mengungkap pelaku, lantaran di tempat kejadian perkara (TKP) tidak terdapat closed-circuit television (CCTV). Meskipun di beberapa toko di sekitar TKP, terpasang CCTV.

“Namun saat hasil rekaman CCTV itu kami perlihatkan kepada saksi-saksi, justru tidak ada yang mengarah kepada orang yang dicurigai versi mereka. Jadi, kami akan terus kembangkan dan coba mencari bukti baru untuk mendukung misi pengungkapan,” ucapnya.

Heru mengatakan, sampai saat ini sudah lima saksi kunci yang telah dimintai keterangan oleh Satreskrim Polres Gresik. Dari penuturan para saksi tersebut, mengarah pada pelaku berjumlah empat orang. Dengan rincian, tiga pelaku di antaranya merupakan laki-laki dan satu perempuan.

“Di luar lima saksi kunci yang sudah kami mintai keterangan, kami juga terus menggali data di lapangan dengan menyebar anggota. Dan memang, sampai saat ini belum ada petunjuk jelas yang kami dapat, yang mengarah kepada inisial para pelaku,” ungkapnya.

Sebelumnya jajaran Satreskrim Polres Gresik juga menduga, kawanan pencurian toko emas milik Khasin (50) di Pasar Sembayat tersebut, merupakan oknum jaringan luar kota dan spesialis. Hal itu didasarkan pada kinerja pembobolan, yang dinilai cukup rapi dan terorganisir dengan baik.

Sementara itu, kasus pencurian emas yang terjadi pada Minggu (10/4/2016) lalu tersebut, sampai saat ini belum melibatkan jajaran Polda Jawa Timur, meski kasus ini tergolong besar. Meskipun emas yang digondol pencuri ditaksir mencapai Rp1,65 miliar, plus uang tunai sebesar R80 juta.

(Baca: Bobol Toko, Kawanan Pencuri Gondol Emas Senilai Rp 1,65 Miliar ).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com