Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Depan Kantor di PLN Dibubarkan, Tiga Mahasiswa Ditangkap

Kompas.com - 27/04/2016, 13:59 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa dari berbagai elemen yang tergabung dalam kelompok Cipayung di depan Kantor PLN wilayah Maluku-Maluku Utara berakhir ricuh, Rabu (27/4/2016).

Kericuhan terjadi saat mahasiswa hendak masuk menerobos pintu kantor yang dijaga puluhan aparat kepolisian namun dihalangi. Karena kesal mereka lalu membakar sejumlah kardus dan sampah bekas minuman di depan kantor itu sambil berorasi.

Aksi pembakaran itu lantas direspon oleh aparat kepolisian yang sedang berjaga, mereka meminta para pendemo untuk segera memadamkan api, namun karena tidak diindahkan aparat langsung membubarkan paksa aksi demo mahasiswa ini.

Sejumlah mahasiswa kabur sedangkan beberapa mahasiswa lainnya ditangkap karena dinilai memancing terjadinya aksi anarkis. Polisi menangkap tiga orang mahasiswa dan membawanya ke Kantor Polres Pulau Ambon.

Selain menangkap mahasiswa, polisi juga mengamankan mobil picap beserta alat pengeras suara yang dijadikan pendemo untuk berunjuk rasa ke kantor polisi.

Dalam aksi itu, puluhan mahasiswa ini menutut agar General Maneger PLN Wilayah Maluku Indrandi Setiawan segera dicopt dari jabatannya. Mahasiswa kecewa lantaran ratusan tenaga outsourcing yang selama ini bekerja dipekerjakan PLN wilayah Maluku tidak juga diberikan hak-haknya sebagaimana mestinya.

“Kami minta Direksi PT PLN agar segera mengevaluasi kinerja pimpinan PLN Persero wilayah Maluku-Maluku Utara,” ungkap Anakletus Fasak, salah satu koordinator aksi, saat membacakan tuntutan.

Para pendemo juga meminta pihak PLN agar segera menyelesaikan seluruh hak-hak buruh outsorcing di PLN wilayah Maluku-Maluku Utara yang selama ini tidak diperlakukan dengan adil.

Pendemo juga menuntut agar pihak ketiga yakni para vendor yang menangani buru outsourcing dapat bertanggung jawab.

“Sekitar 500 buruh outsourcing di Maluku hanya dijadikan budak dan hak mereka tidak diberikan, kami minta pihak direksi PLN dapat menyelesaikan masalah ini,” kata Rusli, Ketua Bdako HMI Maluku-Maluku Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com