Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rata-rata, Setiap Ibu di Indonesia Lahirkan Tiga Anak

Kompas.com - 26/04/2016, 12:31 WIB
Andi Hartik

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia dinilai masih tinggi, yakni mencapai 1,49 persen. Tingganya angka tersebut tidak lepas dari angka ibu melahirkan.

Data yang ada di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), angka ibu melahirkan masih 2,6 persen.

(Baca: Mengkhawatirkan, Angka Kelahiran di RI Tiap Tahun Setara Jumlah Penduduk Singapura)

Artinya, rata-rata setiap ibu di Indonesia melahirkan tiga anak. Hal itu masih belum sesuai dengan program yang dicanangkan BKKBN. Setiap ibu melahirkan maksimal dua anak.

Terkait hal itu, Direktur Advokasi dan KIE BKKBN Yunus Patriawan Noya mengatakan, kondisi seperti itu sudah berlangsung selama 15 tahun. Meski begitu, pihaknya mengaku masih kesulitan untuk mengubahnya.

"Kalau ditanya, sebenarnya keinginannya punya anak dua," katanya saat menghadiri pencanangan Kampung KB di Desa Tambakan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (26/4/2016).

Yunus mengatakan, kesulitan yang dihadapi karena program dua anak cukup itu terkait dengan sikap yang dimiliki oleh masing-masing masyarakat. Dengan begitu, perubahan tersebut tidak bisa dilakukan sekaligus.

"Perubahan sikap itu sistem nilai. Tidak boleh sekarang ngomong, besok diterima," jelasnya.

Menurut dia, butuh waktu yang tidak sedikit untuk menerapkan program tersebut secara keseluruhan. Bahkan butuh waktu hingga 25 tahun untuk merubah mindset masyarakat yang masih memiliki anak lebih dari dua.

"Mengubah sebuah sistem nilai itu kalau di antropologi butuh waktu minimal 25 tahun untuk proses adopsinya berjalan betul," paparnya.

Pihaknya mengaku sudah menyusun program untuk mengurangi angka ibu melahirkan itu. Salah satunya adalah pencanangan satu kota/kabupaten satu kampung KB. Tidak hanya itu, kampanye program KB dua anak cukup harus terus dilakukan. Hal itu menanamkan mindset di masyarakat bahwa memiliki dua anak sudah cukup.

"Kita harus bersabar dan kampanye terus-menerus," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com