Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Lingkar Papua Sudah Rampung 70 Persen

Kompas.com - 26/04/2016, 11:45 WIB

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengungkapkan, tahapan pembangunan jalan lingkar Papua telah mencapai 70 persen.

"Sebenarnya jalannya bisa dikatakan 70 persen sudah dikerjakan, yang jadi soal cuma karena dibutuhkan banyak jembatan dan ada yang rentangan sungainya cukup lebar," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua Muhammad Musaad di Jayapura, Selasa (26/4/2016).

Dia mengakui, untuk dapat menyelesaikan seluruh proyek pembangunan jalan dan jembatan diperlukan waktu panjang dan dana yang besar. Oleh karena itu, untuk jangka pendek pihaknya lebih mengoptimalkan agar jalan yang dibangun bisa difungsikan terlebih dahulu.

"Tapi yang penting bisa dilewati dulu, tapi kalau harus membangun jembatan dari besi dan baja membutuhkan waktu karena mengangkutnya harus menggunakan helikopter," kata dia.

Musaad menjelaskan pembangunan jalan lingkar tersebut tengah dikerjakan bersama-sama antara pihak pusat, Provinsi Papua dan kabupaten yang dilalui pembangunan jalan tersebut.

"Sekarang kami fokus untuk menyelesaikan lingkar pegunungan tengah, kalau ini bisa diselesaikan pada 2017 maka 2018 sudah fungsional," katanya.

Musaad mengatakan, target pembangunan jalan tersebut 2018 sudah selesai.

"Ada yang kita kerjakan keroyokan dengan menggunakan dana APBN dan juga APBD provinsi dan kabupaten/kota. Jadi kita ingin percepatan, seperti Jembatan Holtekam," sambung Musaad.

Pengerjaan jalan tersebut pun kini dilakukan oleh pihak TNI yang memiliki pengalaman dalam membuka akses bagi daerah yang terisolir.

"Jalan ini sedang dikerjakan oleh TNI, kalau sudah sampai daerah pegunungan maka dipastikan akan mempangaruhi harga di pegunungan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com