Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sulsel Dituding Serobot Lahan Negara untuk Bangun Hotelnya

Kompas.com - 14/04/2016, 10:24 WIB
Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menuding Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo telah menyerobot lahan milik negara, yakni Celebes Convention Center (CCC), untuk pembangunan hotelnya.

Kepala Departemen Advokasi dan Kampanye Walhi Sulsel, Muhammad Al Amin kepada Kompas.com, Kamis (14/4/2016), mengatakan, reklamasi Pantai Losari menghasilkan lahan untuk pemprov dan dijadikan gedung pertemuan CCC.

Namun sejalan dengan waktu, lahan tersebut telah diserobot dan dibanguni sebuah hotel berbintang milik Syahrul Yasin Limpo.

"Hotel itu diberi nama almarhum anak Syahrul Yasin Limpo. Namanya, hotel Grand Rindra. Masyarakat Makassar semua tahu itu lahan pemerintah yang kemudian dibanguni hotel. Bahkan gedung-gedung pertemuan milik pemprov mulai tergeser. Ini sangat jelas penyerobotan," kata Al Amin.

Dia mengungkapkan, adapun kontrak Pemprov Sulsel dengan pihak ketiga, yakni asosiasi perhotelan (PHRI) tidak dilakukan secara transparan dan akuntabel. Malah, kontrak itu diduga merugikan Pemprov Sulsel dan menguntungkan pengusaha.

"Saya tahu, kontraknya 20 tahun dengan PHRI. Setelah melewati masa 20 tahun, hotel yang didirikan beserta lahannya akan dimiliki oleh pihak ketiga. Padahal, itu sangat jelas, reklamasi menggunakan biaya pemerintah hingga terbangun gedung CCC. Namun diserobot dengan alasan kontrak kerj asama dan ke depannya akan dimiliki oleh pengusaha yang notabenenya andil Gubernur Sulsel," bebernya.

Terkait dengan penyerobotan lahan itu, Walhi akan melaporkan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Berkas-berkas sementara kita lengkapi. Kemungkinan dua minggu ke depan kita mengajukan laporkan ke KPK," tuturnya.

Terkait tudingan itu, Gubernur Syahrul Yasin Limpo yang hendak dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon tidak diangkat. Begitu juga dengan mengirim pesan singkat (SMS) tak dibalas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com