Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Aku Cuma Tukang Becak Dayung, Tak Ada Duit Bawa Dia Berobat..."

Kompas.com - 13/04/2016, 20:40 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com -  Suddin (22) duduk sambil menghisap rokoknya.  Dia hanya mengenakan sarung tanpa menutup bagian atas tubuhnya, duduk di atas kursi hitam berkaki empat bekas kursi kantor.

Tatapan matanya kosong, sesekali dia tertawa menyeringai, kemudian bernyanyi tanpa jelas lagu yang di dendangkannya.

Ada yang ganjil, sebuah rantai mengikat salah satu kaki Suddin.

Rupanya, sejak tiga bulan lalu, pemuda bertato di punggung ini dirantai ayahnya, Arfan Lubis (54). Dia menjadi penghuni tetap gubuk yang terbuat dari sisa-sisa kayu lapis dan plastik spanduk caleg  di sudut Jalan Gabus dan Jalan Gurami Medan.

"Terpaksalah ku rantai dia, udah sejak tiga bulan lalu. Gara-garanya suka mengamuk dan mengganggu orang dia," kata Arfan, Rabu (13/4/2016).

Menurut Arfan yang sehari-hari menarik becak dayung ini, jiwa anaknya mulai terganggu sejak akhir 2015 saat mereka tinggal di Gang Lingga, Jalan Perintis, Tembung, Kota Medan. Awalnya, Suddin suka ilusi, kemudian terganggu fisiknya hingga tidak bisa berdiri.

"Tergeletak saja dia, habis itu mulai meracau. Terus mengganggu orang. Bukan cuma mengganggu, dia telanjang di muka umum, terkadang melempari orang. Aku Sempat membawa dia berobat ke RSUD Pirngadi. Kata dokter sakitnya karena memakai sabu-sabu," ucap Arfan.

Ucapan dokter itu sejalan dengan pergaulan Suddin selama ini. Dia sering berkumpul dengan teman-temannya di kawasan Jalan Pancasila, Tembung.

"Kata orang, make (pakai) sabu dia sama kawan-kawannya di sana. Tapi cuma dia yang kayak gini. Aku tak ada duit bawa dia berobat lagi atau masuk rumah sakit jiwa. Aku cuma tukang becak dayung, untuk makan tiap hari pun tak cukup," kata Arfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com