Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Desa Tertimbun Longsor, Warga Tiga Dusun Terisolasi

Kompas.com - 13/04/2016, 16:12 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Hujan deras yang turun sepanjang Selasa (12/4/2016) kemarin menyebabkan longsor dan banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Ada tiga dusun di wilayah perbukitan di Kecamatan Banyubiru yang terisolasi akibat tertutupnya jalan desa untuk longsor.

Hingga Rabu (13/4/2016) siang, petugas gabungan dari SAR Bumi Serasi, badan penanggulangan bencana daerah, polisi, dan TNI bersama warga sekitar masih berupaya membuka akses jalan desa dari material longsor.

Di Desa Sepakung, bukit setinggi 100 meter longsor hingga menutupi jalan desa sepanjang 1,5 kilometer. Material lumpur, batu, dan pepohonan mengakibatkan jalan desa tidak bisa dilewati.

Hingga berita ini diturunkan, petugas belum bisa sepenuhnya membuka akses ke Desa Sepakung.

"Ada tiga titik longsor di Desa Sepakung, Guwono, Kenongo, dan Bongah Trowani. Tinggal di Guwono yang belum bisa karena ada batu besar menumpuk di jalan," kata Komandan SAR Bumi Serasi, Sugiharto, saat dihubungi, Rabu.

Upaya membersihkan jalan desa dari material lumpur, Rabu siang ini, terpaksa dihentikan sebab hujan deras mengguyur wilayah Banyubiru. Hal itu dikhawatirkan menyebabkan longsor susulan.

Upaya membuka akses jalan desa dari material longsor ini terhambat oleh sarana dan prasarana. Kendaraan berat tidak bisa mendekati lokasi karena medan jalan yang naik tajam.

Akibatnya, pembersihan jalan hanya dilakukan secara manual dengan menggunakan cangkul.

"Ada 30 pasukan dari Polres Semarang bergabung dengan anggota polsek, tapi siang ini kita tarik ke Mapolsek karena cuaca tidak memungkinkan," ujar Kepala Polsek Banyubiru Ajun Komisaris Polisi M Aslam.

Musibah longsor di Sepakung sudah beberapa kali terjadi. Warga berharap agar pemerintah Kabupaten Semarang membuat talud pada dinding bukit di sepanjang jalan desa untuk mencegah longsor.

"Karena longsor ini terpaksa warga memutar dari arah Gunung Telomoyo. Mudah-mudahan ini longsor yang terakhir, kami minta dibuatkan talud jalan," kata Aan Nakman (31), salah satu warga setempat.

Banjir

Selain tanah longsor, hujan deras juga membuat sebagian wilayah tergenang. Di Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, jalan desa dan permukiman warga sempat tergenang air hingga mencapai satu meter. Banjir itu muncul akibat luapan air Sungai Panjang yang melintasi desa tersebut.

Menurut salah satu warga, Koko (27), sungai tersebut meluap setelah danau Rawapening yang menjadi muara sungai tidak mampu menampung air.

"Sekitar 30 rumah di Desa Bejalen tergenang. Banjir surut dalam waktu 4 jam kemudian," kata Koko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com