Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjuk Rasa Bikin Ricuh di Ruang Sidang Kasus Pencabulan

Kompas.com - 11/04/2016, 17:45 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Unjuk rasa di kantor Pengadilan Negeri Raba Bima, Nusa Tenggara Barat, berlangsung ricuh tatkala tengah berlangsung sidang kasus pencabulan terhadap anak.

Kericuhan tersebut terjadi sesaat sebelum sidang kasus pencabulan terhadap AN (15), berlangsung sekitar pukul 11.30 Wita.

Sebelumnya, puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Pejuang Integritas (API) berunjuk rasa di kantor Badan Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bima.

Mereka meminta dinas setempat segera melakukan pencegahan kasus pelecehan seksual disertai kekerasan yang terus meningkat di Kabupaten Bima dalam beberapa tahun terakhir.

Tak berapa lama, mereka bergeser ke Kejaksaan Negeri Raba Bima. Mereka menuntut penuntasan kasus kekerasan dan pencabulan terhadap anak di bawah umur yang sedang ditangani oleh kejaksaan setempat.

"Pelakunya harus dituntut seberat-beratnya," kata koordinator unjuk rasa Tovan CS saat menyampaikan pendapatnya.

Setelah itu, puluhan demonstran tersebut mendatangi kantor PN Raba Bima. Tak lama kemudian, massa menerobos blokade polisi dan merangsek masuk dalam ruang sidang.

Polisi mencoba menghentikan mereka, tetapi demonstran melawan. Mereka tetap ngotot dan memukul meja hakim menggunakan palu dalam ruang persidangan.

Saat itu, tengah berlangsung sidang putusan atas terdakwa Mustazim (60), warga Kecamatan Langgudu.

Dalam sekejap, suasana ruang sidang menjadi ricuh. Polisi berusaha membubarkan paksa dan mengejar demonstran yang berusaha mengobrak-abrik kantor pengadilan.

Seorang demonstran jatuh pingsan dalam kejadian itu. Beberapa orang mengalami luka di bagian wajah dan kepala.

Di tengah aksi kejar-kejaran tersebut, tiba-tiba seorang pengunjung terjatuh dan terinjak oleh polisi dan demostran yang bentrok.

Warga tersebut tampak terluka itu dan langsung dibawa oleh polisi ke puskesmas terdekat dengan menggunakan mobil polisi.

Ketegangan meluas hingga ke jalan dekat kantor pengadilan. Sejumlah demosntran nyaris adu jotos dengan petugas karena salah seorang dari mereka dianggap sebagai provokator dan diamankan oleh polisi.

Setelah polisi melepaskan seorang demonstran, suasana menjadi reda. Sidang kasus pembunuhan itu berjalan dengan aman dan tertib.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com