Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebek Mati di Sidrap Bertambah Jadi 26.631 Ekor

Kompas.com - 01/04/2016, 22:10 WIB
Suddin Syamsuddin

Penulis

SIDRAP, KOMPAS.com – Virus flu burung terus bertambah di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Tiap detik, laporan peternak  terus masuk pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidrap, kini menjadi 26.631 ekor bebek mati.

"Hingga sore tadi, kita memantau langsung dan mendapatkan laporan dari peternak di sejumlah wilayah di Kabupaten Sidrap. Kini data bebek yang mati terkena gejala flu burung mencapai 26.631 ekor," kata Emy Purnomowaty, dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidrap, Jumat (1/4/2016) sore.

Menurut data yang dihimpun di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sidrap, ada tiga kecamatan dengan kasus kematian unggas akibat flu burung.

Laporan terakhir masuk ada 3.804 ekor bebek mati di dua kelurahan, yakni Sidendreng dan Empagae. Demikian, total bebek yang mati mencapai 26.631 ekor.

Tim Investigasi Balai Besar Veteriner Maros bersama Dinas Peternakan Kabupaten Sidrap melakukan investigasi penyebab terkena flu burung pada puluhan ribu ekor unggas di Sidrap.

"Dari ciri itik, mata putih dan membiru, serta kepala berputar itu mirip ciri penyakit flu burung. Hari ini kita mengambil kotoran dan darah bebek dan akan diuji di Laboratorium Balai Besar Peternakan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan," kata Faizal Zakaria selaku Medik Veteriner Muda Balai Besar Veteriner Maros, Sulawesi Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com