Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Calon Suami Saya Dijebak, Mohon Perhatiannya Pak Kapolda.."

Kompas.com - 01/04/2016, 13:18 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Ani Lestari, perempuan yang biasa dipanggil Anifa (21), warga Unit 2 Tulangbawang (Tuba), mengadu ke Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin di Terminal Rajabasa, Kamis (31/3/2016).

Anifa melaporkan dugaan rekayasa penangkapan Abdul Rahman Panggabean (25), calon suaminya oleh Polsek Banjar Agung, Tuba.

Anifa menceritakan, pada 24 Maret 2016 lalu, Abdul ditelepon temannya bernama Mego untuk bertemu. Mego minta diantarkan ke tempat temannya. Karena orang yang dimaksud tidak ada, Mego meminjam tas dan motor Abdul. Mego pergi sekitar 20 menit.

Setelah itu, Mego mengembalikan tas ke Abdul. Mereka lalu pulang mengendarai sepeda motor.

Awalnya, kata Anifa, Abdul yang mengendarai motor. Sedangkan, Mego dibonceng. Sampai di depan Pos Polisi Unit 2, Mego meminta ia yang mengendarai motor.

Mereka lalu pergi ke Puskesmas Tulangbawang 1. Di puskesmas itu, Mego menelepon seseorang.

Tak lama kemudian, kata Anifa, datang dua anggota polisi dari Polsek Banjar Agung, beserta dua orang reporter dari Bas Radio.

"Saat itu, polisi menangkap calon suami saya. Sedangkan, Mego kabur membawa kunci motor calon suami saya. Herannya, polisi tidak mengejar Mego," ucap Anifa.

Saat memeriksa tas Abdul, polisi menemukan lima butir pil ekstasi. Menurut Anifa, Abdul tidak tahu menahu mengenai pil ekstasi itu.

"Tasnya kan sempat dipinjam Mego. Waktu dikembalikan, calon suami saya tidak memeriksa lagi isi tas itu," katanya.

Kejanggalan lainnya, ujar Anifa, saat sampai di polsek, polisi menyita kunci sepeda motor Abdul. Padahal, lanjutnya, kunci motor itu dibawa lari oleh Mego, saat penangkapan.

"Saya merasa calon suami saya dijebak. Mohon perhatiannya Pak Kapolda," katanya.

Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Ike Edwin langsung merespons laporan Anifa. Ike meminta Kabid Propam dan Irwasda untuk menindaklanjuti laporan Anifa.

"Kami akan evaluasi seperti apa sebenarnya. Kalau memang benar yang ibu (Anifa) katakan, berarti polisinya tidak benar. Tapi, ini kan baru keterangan sepihak. Nanti akan dicari tahu kebenarannya," kata dia.(Wakos Reza Gautama)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com