Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek Dikti: Jangan Ciptakan Radikalisme di Kampus

Kompas.com - 01/04/2016, 13:12 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com – Menteri Riset Teknologi Ddan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meminta dunia kampus tidak menciptakan faksi-faksi dalam Islam dan radikalisme.

Menurut Nasir, Islam harus mampu dijabarkan sebagai agama yang memberi rahmat bagi semua manusia.

Pesan ini disampaikannya saat meresmikan sejumlah fasilitas di Universitas Negeri Gorontalo, Jumat (1/4/2016). Nasir menegaskan, Islam mengajarkan kedamaian dan mengembangkan toleransi.

"Jangan sampai menciptakan radikalisme dan kekerasan. Jangan seperti ISIS di Timur Tengah yang bergejolak. Mari ciptakan Islam yang rahmatan lilalamin, Islam yang memberi kebaikan bagi semua umat manusia," kata Nasir sebelum menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Sabilulrasyad, kampus UNG.

Kunjungan Nasir ke Gorontalo ini untuk meresmikan sejumlah gedung di kampus UNG. Gedung tersebut meliputi rektorat, gedung dan fasilitas training center, serta Masjid Sabilulrasyad.

Setelah peresmian, Nasir meninjau gedung baru rektorat. Gedung ini berdiri di area yang sebelumnya digunakan sebagai lapangan sepak bola dan atletik.

"Ruangan rektor lebih mewah dari ruangan saya," canda Mohamad Nasir saat meninjau ruang kerja Rektor UNG Syamsu Qamar Badu.

Pembangunan rektorat dan pusat pelatihan ini dibiayai dari APBN. Adapun pembangunan masjid menggunakan dana swadaya dan sejumlah bantuan pihak lain.

Sebelum peresmian itu, pagi tadi Nasir melakukan shalat subuh bersama civitas akademika UNG. Acara dilanjutkan dengan jalan sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com