Laporan Tak Ditanggapi Polisi, Ibu Rumah Tangga Mengadu ke LSM

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Maria Tefa, seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Biboki Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) mengadu ke lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait kasus penganiayaan yang menimpa putranya Armando de Usatnesi (16) yang dilakukan oleh sekelompok pemuda di wilayah itu.

Maria terpaksa melapor ke Lembaga Anti Kekerasan Masyarakat Sipil (Lakmas) Cendana Wangi NTT, Selasa (29/3/2016) karena laporannya ke Kepolisian Sektor Biboki Selatan sejak awal Januari 2016 tidak ditindaklanjuti.

Direktur Lakmas Cendana Wangi NTT, Viktor Manbait kepada Kompas.com mengatakan, selain anaknya yang menjadi korban penganiayaan, suami Maria juga bahkan diangkut polisi karena sempat memukul sejumlah pemuda pelaku pengeroyokan terhadap anaknya itu.

Menurut Viktor, surat pengaduan yang ditujukan kepada Lakmas juga ditembuskan kepada Kapolda NTT, Jaksa Tinggi di Kupang, Kejari TTU di Kefa, intinya ibu korban minta kepastian hukum terhadap kasus itu.

“Ibu Maria Tefa juga mendesak Polisi menangkap 5 orang pemuda pelaku pengeroyokan atas nama Agustinus Abatan, Robiyanti Usatnesi, Fransiskus Usatnesi, Ricky Tjeunfin, dan Hery Usatnesi untuk diproses hukum juga, pasalnya sejak kejadian pengeroyokan hingga saat ini polisi tidak pernah menangkap para pelaku,” jelas Viktor.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor TTU, Iptu Petrus Liu yang dihubungi via telepon selulernya namun tidak aktif.